Perkotaan yang menjadi tempat hampir semua orang beradu nasib dengan harapan mengubah hidup menjadi lebih baik menjadikan laju urbanisasi yang sangat kencang tak terkecuali Jakarta. Bahkan menurut PBB lebih dari separuh populasi dunia tinggal di kota. Hampir semua jumlah populasi dari orang yang melakukan urbanisasi mencari pekerjaan. Penghasilan mereka beragam dari Rp. 5.000.000 hingga lebih dari itu, gaji tersebut dinilai berdasarkan keahlian, pendidikan dan lain-lain.
Banyak dari mereka mulai hidup menetap di daerah perkotaan demi pekerjaan. Sebagian pekerja mampu membeli rumah dan menetap dan sebagian menyewa kost maupun kontrak petak Bagi pekerja yang sudah menetap tinggal di perkotaan dan akan memulai berkeluarga menyewa kost atau kontrakan petak dirasa kurang nyaman untuk memulai hidup berkeluarga dengan mempunyai anak nantinya.
Penghasilan yang rendah membuat gundah gulana karena untuk membeli properti rumah di daerah perkotaan tentu tidak murah. Dengan ini terdapat dua opsi pilihan bagi Anda yang memiliki penghasilan rendah namun ingin mempunyai hunian yang layak untuk Anda sendiri maupun keluarga Anda.
Pemerintah saat ini mempunyai rencana untuk membantu Anda yang berpenghasilan rendah memiliki properti hunian. Solusinya yaitu Rumah Susun dan Rumah Subsidi. Kedua opsi ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat disesuaikan oleh kebutuhan Anda sebagai penghuninya kelak. Rumah susun memiliki 2 tipe yaitu rumah susun milik sendiri (rusunami) dan rumah susun sewa (rusunawa).
Rumah susun cocok bagi Anda yang berpenghasilan rendah dengan menawarkan rumah tinggal layak huni, legalitas hukum lengkap, lokasi strategis, dan harga yang murah. Walaupun rumah susun dinilai tidak sebaik apartemen tetapi rumah susun cukup layak untuk dijadikan alternatif Anda untuk dijadikan hunian yang aman dan nyaman. Selain rumah susun terdapat rumah subsidi bagi Anda yang lebih menyukai rumah tapak dengan harga yang terjangkau.
Perbedaan Rusunawa dan Rusunami
Rusun atau rumah susun merupakan hunian vertikal seperti apartemen. Rusun dapat menjadi pilihan alternatif hunian bagi Anda yang berpenghasilan rendah. Rumah susun yang dapat Anda pilih rusunawa dan rusunami. Hal yang menjadi pembeda adalah rusunawa yaitu ada batas maksimum pengutan sewa untuk rusun ini sebesar 30% dari pendapatan per bulan Anda.
Rusunawa sifat kepemilikan non-permanen dan status penghuni bisa ditarik kapan saja itu kekurangan dari rusunawa. Lalu yang membedakana rusunami dengan rusunawa adalah rusunami merupakan rusun dengan status kepemilikan pengguna secara langsung dari pihak pengembang. Walaupun telah menjadi hak milik rusunami harus digunakan sendiri dan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain dalam jangka waktu yang ditentukan. Pemilik rusunami mendapatkan Sertifikan Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun dengan nama perorangan.
Kelebihan dan kekurangan Rusun
Sebelum Anda memilih untuk memiliki hunian rumah susun ada baiknya memperhatikan beberapa kelebihan dan kekurangan rumah susun sebagai pilihan hunian Anda dan keluarga. Seperti yang sudah disinggung awal dengan adanya rencana pemerintah untuk memberikan hunian murah bagi penghasilan rendan tentunya harga sewa rusunawa dan harga jual rusunami relative terjangkau, akses yang mudah karena rusun biasa dibangun di daerah publik yang dekat dengan perkantoran, sekolah bahkan pusat perbelanjaan, biaya perawatan ringan dan dampak positif ke lingkungan.