Lihat ke Halaman Asli

Bukan BK Namanya Kalau Galak!

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia telah dikodratkan menjadi makhluk sosial, dimana setiap manusia tidak dapat hidup sendiri ataupun terpisah dari orang lain. Setegar dan sekuat apapun manusia pasti memiliki titik lemah dimana ia membutukan oranglain untuk menyandarkan kelemahannya. Kelemahan dalam menghadapi masalahnya. Karena ketika manusia berada pada puncak masalahnya ia sedang berada pada titik lemah. Terkadang ia mengeluh bahkan seakan hidup akan segera berakhir pada saat itu. Padahal setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya, tergantung bagaimana orang tersebut mencari titik terang. Hampir semua manusia ketika memiliki sebuah masalah selalu mencurahkan kepada yang mereka percaya bahkan terkadang sebelum mengadu kepada Tuhannya mereka telah mengadu kepada manusia yang terpercaya. Hal ini telah lazim terjadi pada kehidupan manusia.

Begitu pula pada ranah dunia pendidikan pasti akan menemukan sebuah masalah yang harus dihadapi. Karena komunitas dunia pendidikan sangatlah besar dan berwarna maka akan banyak terjadi masalah dan harus diselesaikan untuk mendapatkan titik terang. Warga dunia pendidikan lazimnya sama dengan manusia sosial lainnya, membutuhkan oranglain untuk menyandarkan segala kesah dan juga bahagia. Maka tidak salah ketika sekolah atau sebuah komunitas memberikan wadah atau tempat bagi mereka yang ingin mencurahkan segala rasa yang ada. Solusi pun telah menunggu kedatangan para mahkluk sosial tersebut. Dimana memang bidangnya jika pada bimbingan konseling terjadi para konselor harus mampu menyentuh pada ranah pengembangan pribadi, sosial, kemampuan belajar dan pengembangan karir.

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Fungsi bimbingan dan konseling secara umum adalah sebagai fasilitator dan motivator client dalm upaya mengatasi dan mencegah problema kehidupan client dengan kemampuan yang ada pada diri sendiri. Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling bertujuan agar peserta didik dapat menemukan dirinya, mengenal dirinya dan mampu merencanakan masa depannya.

Bimbingan dan konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan manusia secara optimal baik secara kelompok maupun individualsesuai dengan hakikat kemanusiaaan dengan berbagai potensi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline