Lihat ke Halaman Asli

Prinsip dan Kesalahpahaman dalam Bimbingan Konseling

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pelayanan Bimbingan dan Konseling disekolah dari tingkat satuan pendidikan sekolah dasar hingga perguruan tinggi, dewasa ini sangat dibutuhkan. Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), berbagai persoalan pun muncul dengan segala kompleksitasnya. Dunia pendidikan tampaknya belum sepenuhnya mampu menjawab berbagai persoalan akibat perkembangan IPTEK, indikasinya adalah munculnya berbagai penyimpangan perilaku dikalangan peserta didik yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang atau orang-orang yang disebut terdidik. Selain itu, potensi (fitrah) siswa sebagai individu seperti bakat, minat, cita-cita, dan lain sebagainya juga belum terkembangka dan tersalurkan secara optimal melalui proses pendidikan dan pembelajaran dikelas. Guna memecahkan persoalan-persoalan tersebut, proses pendidikan dan pembelajaran perlu bersinergi dengan pelayanan bimbingan dan konseling disekolah dan perlu dilakukan, sehingga pelayanan bimbingan dan koseling disekolah benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah yang bersangkutan.

Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling disekolah perlu didukung oleh sumber daya manusia (petugas pelayanan BK) yang memadai, dalam arti memiliki pengetahaun dan wawasan tentang bimbingnan dan konseling.Oleh karena itu berikut adalah prinsip bimbingan konseling dan kesalapahaman mengenai bimbingan konseling.

A.PRINSIP-PRINSIP BK

1.Bimbingan dan konseling bagi semua peserta didik

2.Bimbingan dan konseling sebagai proses inviduasi ( bakat dan yang lainnya)

3.Bimbingan konseling menekankan pada hal yang positif

4.Bimbingan konseling merupakan usaha bersama antara guru yang satu dengan yang lain

5.Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan konseling

6.Bimbingan konseling dan konseling berlangsung dalam berbagai setting

B.KESALAHPAHAMAN DALAM BK

Berikut ini adalah beberapa hal yang sering terjadi di sekolah mengenai bimbingan konseling.

1.Seringkali Guru BK disamakan atau kadang dipisahkan dengan pelajaran yang lain seharusnya berada ditengah-tengah

2.Konselor dianggap sebagai polisi yang mengintrogasi dan selalu memberikan hukuman bagi yang bersalah

3.Bimbingan konseling dianggap proses pemberian nasehat yang tidak menawarkan sebuah solusi

4.Bimbingan konseking hanya menangani masalah incidental bukan pembinaan secara berkala pada masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa

5.Bimbingan konseling dianggap hanya untuk klien-klien tertentu dalam hal ini diperuntukkkan bagi siswa yanng bermasalah

6.Bimbingan konseling seakan hanya melayani orang sakit atau kurang normal (tidak sama dengan siswa lain)

7.Bimbingan konseling kerja sendiri seharusnya berintegrasi

8.Konselor harus aktif dalam menangani sebuah masalah yang dihadapi oleh kliennya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline