Lihat ke Halaman Asli

Kritik Sastra: Cerpen

Diperbarui: 16 Februari 2023   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Cerpen berjudul "Atmosfer" menceritakan tentang lapisan-lapisan yang ada dalam atmosfer juga berbagai kejadian yang ada di bumi namun dikemas dengan cara yang menarik dan tidak membosankan. Cerita yang menakjubkan ketika si paman menjelaskan seluruh lapisan-lapisan atmosfer dengan jelas dan rinci juga tokoh Rafly yang tidak sungkan untuk bertanya tentang hal tersebut. Maka tidak heran jika cerpen ini cukup disukai oleh orang-orang.

Cerpen ini mengisahkan seorang paman dan pemuda bernama Rafly. Rafly adalah tipe anak yang rasa ingin tahunya sangat tinggi, maka ia senang bertanya. Dan dia memiliki paman yang pengetahuannya luas mengenai bumi dan tata surya. Rafly penasaran tentang kejadian yang ada di bumi, contohnya dia menanyakan kenapa hujan sangat menarik untuk dibicarakan(?). pamannya menjawab bahwa hujan mempunyai makna yang besar bagi kehidupan makhluk hidup. Kemudian paman menjelaskan bagaimana cara turunnya hujan serta urutan atmosfer yang ada, mulai dari yang dekat dengan bumi yaitu troposfer, tropopause, stratosfer, stratopause, mesosfer, ionosfer dan termosfer. Selain itu, paman juga menjelaskan tentang arah mata angin yang sangat bermanfaat untuk penerbangan juga alat untuk memgukur tekanan udara yaitu barometer.

"Atmosfer" dikemas dengan cerita yang singkat, padat namun menarik. Walaupun cerita ini menceritakan tentang pengetahuan umum, isi ceritanya tidak membosankan para pembacanya. Cerita ini menyampaikan ilmu yang sangat bisa menambah pengetahuan, jadi kita tidak perlu membaca buku yang tebal untuk dapat mengetahui bagaimana kejadian-kejadian yang terjadi di bumi ini.

Sayangnya,cerita ini seperti menggantung di akhir, pertanyaan tentang "bagaimana turunnya hujan" dari rafly pun belum terjelaskan dengan baik, bahkan seolah tidak terjawab. Karna buku ini hanya tefokus kepada susunan atmosfer saja. Sedangkan cerpen yang biasa di temukan biasanya selalu menyampaikan suatu topik dari awal hingga akhir masalah. Karena pertanyaan yang belum terjawab itu membuat para pembaca menjadi kurang puas setelah membaca cerpen ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline