Guru adalah orang yang mulia dan dimuliakan allah, termasuk dalam golongan yang paling beruntung,sebagai gardu positif yang senantiasa berbagi energi kebaikan melalui keteladanan sikap dan tutur kata. Guru memiliki investasi abadi, sedekah, ilmu yang bermanfaat,serta anak yang saleh yang mengalirkan pahala tiada henti.
Menjadi guru merupakan tugas yang sangat mulia. Selain harus mentransfer ilmu pengetahuan,juga menanamkan nilai-nilai kebenaran. Konsekuensinya,guru harus membekali diri, baik secara ilmu pengetahuan maupun sikap. Mungkin suatu ketika guru akan menemukan anak yang "menggoda," membuat jengkel, bahkan sampai meneteskan air mata. Namun ingat, siapa tau justru diantara mereka yang sering membuat hati terluka, justru merekalah kelak yang akan memanggil-manggil gurunya ke syurga. Kesabaran, ketulusan,dan keikhlasan akan selalu terkenang dalam benak sanubari anak, merekalah yang akan selalu berdoa untuk keselamatan gurunya.
Ilmu yang diberikan oleh guru kepada anak menjadi bekal dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Untuk itu sebagai guru,tidak hanya sekedar menanamkan ilmu pengetahuan umum, tetapi nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan harus selalu di integrasikan dalam proses pembelajaran. Meskipun guru matematika,guru bahasa,guru Ipa,dan lainnya,tetap menjadikan Al-Qur'an sebagai inspirasi dalam proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H