Lihat ke Halaman Asli

Ageng JembarJumantoro

Universitas Negeri Malang

Eksistensi Tengkleng Solo sebagai Kearifan Lokal

Diperbarui: 14 Desember 2022   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Makanan khas dari kota Solo yaitu Tengkleng, makanan ini merupakan salah satu yang banyak diminati dan sudah tersebar luas penjualannya hingga ke mancanegara sekalipun. Selain cita rasa yang memang sudah jadi melekat pada bumbu-bumbu makanan Solo.

Dalam tujuh unsur budaya unsur-unsur besar dalam kebudayaan menunjukkan bahwa unsur-unsur tadi bersifat universal, jadi unsur-unsur tadi ada dan bisa didapatkan di dalam semua kebudayaan dari semua bangsa di mana pun di penjuru dunia. Terdapat tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia.

1. Bahasa

2. Sistem pengetahuan

3. Organisasi sosial

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi

5. Sistem mata pencaharian hidup

6. Sistem religi

7. Kesenian

Tengkleng masuk ke dalam unsur kebudayaan nomor 4 atau sistem peralatan hidup dan teknologi. Karena tengkleng dijadikan dan ditunjuk sebagai makanan khas Solo yang berawal dari ide yang kemudian dijadikan suatu wujud yang dapat dinikmati, makanan ini sudah banyak ditemui diberbagai kota.

Sejarah awal mengapa Tengkleng dapat tercipta karena masa penjajahan Belanda tepatnya pada Kota Surakarta saat itu daging kambing mengalami peningkatan harga yang pesat kemudian tulang-tulang kambing dibuang. Pada masa penjajahan Belanda hanya orang dengan ekonomi menengah keatas yang dapat menikmati daging kambing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline