Lihat ke Halaman Asli

Ageng Priyanto Age

Outdoor Educator

Experiential Education dan Pendidikan Indonesia

Diperbarui: 30 April 2024   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Indonesia Outdoor Community 

Indonesia Outdoor Community - IOC menggelar sebuah sharing session bagi para penggiat experiential education kemarin sore (29 April 2024), sebuah diskusi menjelang Semifinal AFC U23 - 2024 antara Timnas Indonesia vs Usbekistan menyoal "Experiential Education sebagai sebuah metode pembelajaran dan pengajaran" yang di bawakan oleh kang Ivan "IBE" Tawas, seorang penggiat experiential education dan senior facilitator di BIO dipandu dengan sangat apik oleh kang Ucup, sebagai seorang konsultan Experiential Education.

Menurut Paul Stonehouse, Jay Roberts dan Simon Priest ( Buletin AEE) - pendidikan pengalaman merupakan filosofi pengajaran yang menginformasikan banyak metodologi, dimana para pendidik secara sengaja melibatkan klien dalam dalam pengalaman langsung dan refleksi, terfokus meningkatkan pengetahuan , mengembangkan keterampilan, mengklarifikasi nilai nilai dan mengembangkan kapasitas mereka untuk berkontribusi kepada masyarakat, dan dengan kata lain , tantangan dan pengalaman yang di ikuti dengan refleksi akan menghasilkan pembelajaran dan pertumbuhan. Sekelumit pembukaan diskusi yang langsung membuat hangat suasana di ruang zoom. 

Jhon Dewey hingga Kurt Lewin dibahas sebagai landasan soal pendidikan pragmatis dan progresif. Learning by Doing menjadi sebuah konsep sederhana yang berkembang dengan perbagai konsep pendidikan progresif saat ini. 

Kerangka pendidikan progresif dan pragmatis yang dijabarkan oleh para filsuf pendidikan tersebut saat ini Simon Priest dan Michael Gass melanjutkannya menjadi lebih komprehensif, lalu yang terbaru hadir dari Asosiasi Experiential Education Amerika soal 4 type program : 

Source: Essential Elements of EXPERIENTIAL PROGRAMMING - Jude Hirsch & Simon Priest 

Namun kembali lagi ketika niche market sudah perbentuk dengan terminologi "Outbound", orang sudah kurang peduli dengan berbagai metode asalnya yang penting client happy dan kegiatan selesai dengan senyuman semua pihak. 

Indonesia Outdoor Community - IOC mencoba mendudukan konsep-konsep dasar sebagai landasan dan berpijaknya sebuah metodologi belajar dan mengajar sehingga kita akan dapat mengkategorikan diri sebagai seorang yang memiliki Growth Mindset atau orang yang memiliki Fixed Mindset, semua ini adalah pilihan sadar kita akan kemana kita dengan persepsi dan mindset kita. 

Ageng "Age Mallory" Priyanto 

Outdoor Educator 

el Commandante IOC

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline