Lihat ke Halaman Asli

Ageng Priyanto Age

Outdoor Educator

Api Unggun di Ciparay Riverside

Diperbarui: 8 Agustus 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Family Camp sangat perlu dilakukan karena dapat menggunakan pendekatan Adventure based Education (Dokpri)

Jejak Anak. Menjelang siang kami pun tiba parkiran Ciparay, namun sebelumnya rombongan kami agak sedikit terlewat sehingga kami harus putar balik, kata ayah "untung belum jauh kita kelewat". 

Sesampainya di lokasi parkiran Ciparay ternyata sudah ada om Ajo, om Rodek, kak Alya dan yang lainnya. Siang itu kami disambut dengan cuaca yang agak sedikit gerimis, kami istirahat sejenak di warung, rombongan bapak-bapak aku lihat asik memesan kopi, sedangkan kami rombongan anak-anak dan ibu-ibu asik memesan mie instan rebus karena cuaca sangat mendukung.

Gerimis mulai mereda, bapak-bapak terlebih dahulu menuju ke campsite, karena jaraknya lumayan jauh sekitar 500 meter dari parkiran, rombongan ibu-ibu dan anak-anak menunggu dikarenakan tidak semua perlengkapan dapat dibawa dalam sekali angkut dikarenakan jalan yang ditempuh berundak dan menurun.

Ayahku bercerita tidak lama setelah sampai di campsite ternyata turun hujan deras, sehingga memaksa rombongan bapak-bapak untuk menyelamatkan semua barang-barang bawaan dengna menutupinya menggunakan flysheet. 

Hujan deras ternyata cukup lama dan ini membuat anak-anak sedih, karena rencananya mereka sore harinya akan melakukan kegiatan susur sungai. Hujan yang cukup deras dan tenda yang belum berdiri pun membuat kegiatan susur sungai di undur keesokan harinya.

Lagipula hujan deras membuat arus sungai menjadi lebih deras dan membuat keruh warna airnya, keadaan ini tidak memungkinkan karena akan sangat berbahaya jika kita akan tetap melakukan kegiatan susur sungai.

Hujan pun mereda dan rombongan ibu-ibu dan anak-anak merapat dari parkiran Ciparay menuju ke campsite, selain jalannya yang berudak dan menurun, selepas hujan jalanan menjadi agak sedikit licin. Kami semua mulai membangun tenda masing-masing keluarga.

Kegiatan membangun tenda adalah kegiatan yang kami lakukan secara bersama-sama, aku dan abang membantu ayah mendirikan tenda, bunda menyiapkan makan malam karena hari sudah menjelang sore.

Teman-temanku semua juga melakukan hal yang sama, mereka saling membantu ayah dan bunda-nya masing-masing, kecuali Ibam dan Pak Jimmi tendanya sudah berdiri sejak kita sampai di campsite karena Pak Jimmi menyewa tenda di lokasi sehingga tendanya sudah berdiri sejak siang hari.

Semua tenda sudah berdiri dengan rapih dan kokoh dan ada flysheet besar dipasang di antara tenda-tenda kita semua untuk berkumpul bersama seperti makan malam dan berdiskusi malam. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline