Lihat ke Halaman Asli

Ketika "Gelar" Berbanding Terbalik dengan "Moral"

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percuma berpendidikan tinggi, tetapi tidak memiliki pemahaman yang benar tentang hidup.

Mungkin itu kalimat pertama yang pantas diberikan kepada orang-orang yang terlena dengan hartanya, gelarnya, dan tahtanya.

Banyak orang yang memandang bahwa pendidikan merupakan gerbang awal untuk memahami apa yang terjadi dalam hidup.

Tapi ternyata, masih banyak orang diluar sana yang mengaku paling pintar, mengerti segala seluk beluk tentang hidup, menganggap bahwa dialah yang paling benar diantara berjuta-juta orang di dunia ini.

Tidak dipungkiri, ketika seseorang sudah mendapatkan semua yang dia mau, terkadang dia melupakan dari mana dia berasal.

Mereka memandang orang lain tidak jauh lebih baik dari dirinya dan tidak akan pernah bisa menandinginya.

Padahal, pepatah memang dengan gamblang dan jelas mengatakan "Diatas langit masih ada langit"

Mereka memandang hidupnya paling sempurna, sehingga dengan gampangnya mereka merendahkan orang lain yang tampaknya jauh dibawah dia. Mungkin dalam hal pendidikan atau financial, mereka menang.

Namun tidak berarti moral mereka jauh lebih baik dengan orang yang direndahkannya.

Kadang susah memahami apa yang mereka cari di dunia ini ketika semuanya sudah mereka dapatkan, apakah mereka ingin membawa semua yang ada di dunia ini kedalam liang kubur mereka????

Mungkin mereka tidak memikirkan sampai kesana, tapi apa yang mereka lakukan seakan-akan tidak ingin kehilangan sedikitpun apa yang sudah mereka dapatkan di dunia ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline