Lihat ke Halaman Asli

Agatha Bella

Mahasiswa/Universitas Katolik Parahyangan

Satu Cerita tentang Geladi Hominisasi

Diperbarui: 5 Oktober 2022   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Geladi hominisasi merupakan salah satu program yang diadakan UNPAR untuk belajar bersama menjadi warga negara yang terampil dalam menggunakan logika dan bahasa dalam menyampaikan gagasan. 

Geladi yang saya ikuti diadakan pada tanggal 2 Oktober 2022 dan saya baru mendaftar pada tangggal 30 september. Untungnya, geladi itu masih menerima orang walaupun waktunya sudah mepet. Pada hari yang sama saya mendaftarkan diri lewat google form, e-mail mengenail tugas pra-geladi dikirimkan. 

Tugas pra geladi menanyakan analisis dan pendapat mengenai lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza serta sebuah film dokumenter singkat. Hal yang ingin diangkat dari pertanyan-pertanyaan tersebut adalah cara berpikir kritis mahasiswa/i UNPAR terhadap masalah di lingkungan sekitarnya.

Setelah selesai mengerjakan tugas pra geladi, keesokan harinya tanggal 1 Oktober 2022, dikirimkan e-mail mengenai teknis pelaksanaan geladi hominisasi. 

Pada hari H, tepatnya tanggal 2 Oktober 2022, acara dimulai dari jam 8.00. Acara ini dimulai dengan kata sambutan oleh dosen yang berperan penting dalam pembuatan acara mengenai hal yang akan dibahas, dilanjut dengan quiz singkat mengenai pengetahuan umum Indonesia, kemudian breakout room, presentasi kelompok, final battle presentasi, dan diakhiri dengan kata penutup oleh dosen. Setelah mengikuti geladi ini, saya banyak belajar banyak terutama tetang berdinamika dalam kelompok, berpikir kritis, serta cara presentasi yang baik.

Geladi ini membahas tentang hal-hal yang ada disekitar kita namun kadang dianggap sebagai hal yang wajar seperti hari tanpa kekerasan internasional, hari batik nasional dan dunia, hari hak asasi binatang, hari perpustakaan sekolah internasional, dan hari sumpah pemuda. 

Sebagai warga negara, saya menyadari bahwa saya memiliki tanggung jawab untuk membela negara. Mungkin hal yang dapat dilakukan hanyalah hal yang kecil namun saya percaya bahwa ketika saya melakukannya dengan baik, maka dampak yang diberikan akan besar. Untuk dapat melakukan tanggung jawab tersebut, diperlukan kemampuan menggunakan logika dan bahasa. 

Dengan logika, kita akan menjadi orang yang berpikir kritis dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Sementara untuk menyampaikannya, dibutuhkan bahasa yang baik agar penyampaiannya dapat dimengerti dengan baik.

Secara pribadi, saat mengikuti geladi ini, manfaat yang paling saya rasakan adalah kemampuan untuk berpresentasi dengan baik. Banyak tips dan trik yang diberikan oleh para dosen seperti isi yang disampaikan dalam sebuah presentasi yang baik, cara berlatih berbicara dengan menggunakan waktu, berfokus pada pesan yang disampaikan agar tidak bertele-tele, serta untuk mengatur tempo dan intonasi dalam berpresentasi. Kemampuan ini dapat saya terapkan ketika mengikuti perkuliahan. 

Dengan belajar time management yang baik, saya dapat menerapkannya untuk membagi waktu belajar dan bermain. Saya juga belajar untuk berpikir kritis dalam menghadap setiap situasi, terutama apabila menyangkut status sebagai warga negara. Saya juga belajar untuk berani berpendapat dan menguji pandangan saya karena hanya ketika kita berdiskusi, disitulah sebuah pandangan akan berkemabang.

Secara keseluruhan, geladi hominisasi ini merupakan sebuah acara yang seru dan menyenangkan. Tidak seperti webinar, tetapi lebih seperti sebuah acara dimana saya juga dapat ikut berpartisipasi sebagai peserta. Dinamika kelompok di breakout room juga merupakan pengalaman baru yang mungkin tidak akan saya alami jika bukan karena geladi ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline