WONOGIRI- Sektor ekonomi merupakan sektor yang paling nyata terdampak pandemi Covid-19.
Adanya wabah Covid-19 menyebabkan banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) turut mengalami penurunan minat pembeli yang berujung pada penurunan pendapatan. Begitupun dengan UMKM yang berada di desa Purworejo, Wonogiri yang juga terdampak pandemi.
Melihat permasalahan tersebut, Mahasiswa kelompok 321 KKN UNS mencoba berkolaborasi bersama UMKM Tempe Keripik desa Purworejo, Wonogiri untuk melakukan inovasi pada proses pemasaran produk dengan memanfaatkan sarana digital untuk mencapai target pasar yang lebih luas.
Hal tersebut dimulai dengan sosialisasi branding dan marketing yang dilakukan pada hari Kamis, 26 Agustus 2021 bersama para pengusaha UMKM Tempe Keripik. Branding merupakan strategi yang didesain oleh perusahaan untuk membantu masyarakat agar mereka dapat secara cepat mengidentifikasi produk mereka, serta memberikan audiens alasan untuk lebih memilih produk perusahaan terkait dibanding para kompetitornya sedangkan marketing atau pemasaran merupakan aktivitas dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan masyarakat umum.
Sebelumnya, sebagian besar dari UMKM tersebut belum memiliki brand untuk produk-produk yang dijualnya. Mengingat pentingnya brand produk bagi keberlangsungan suatu usaha yang dapat memberikan beragam keuntungan. Misalnya, ketika masyarakat dihadapkan pada beragam pilihan produk yang serupa, mereka akan cenderung lebih memilih produk yang lekat dalam ingatan mereka. Oleh karena itu, para mahasiswa KKN berinisiatif untuk mengajak para pengusaha UMKM tempe kripik di desa Purworejo, Wonogiri tersebut bersama-sama membuat desain sebagai identitas produk mereka.
Koordinator kelompok KKN 321 menyampaikan bahwa branding dengan desain yang kreatif dapat membantu meningkatkan penjualan secara signifikan, “Kemasan produk dari masing – masing pemilik usaha sama, sehingga sulit untuk dibedakan. Adanya program ini dapat membantu pemilik usaha dalam hal desain produk dan kemasan sehingga setiap produk dapat memiliki ciri khas."
Sosialisasi tersebut dilakukan di Rumah Ibu Sri Lestari selaku ketua kelompok UMKM tempe keripik desa Purworejo, Wonogiri. Kegiatan ini disambut dengan baik dan antusias oleh para peserta. Dalam kegiatan tersebut juga diberikan sosialisasi mengenai pentingnya untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi sebagai bagian dari rangkaian program kerja kelompok 321 KKN Tematik UNS.
Selain sosialisasi mengenai hal-hal tersebut, mahasiswa kelompok 321 KKN Tematik UNS juga memberikan beberapa penyuluhan terkait. Pertama adalah bagaimana mengemas produk dengan baik dan benar yang dapat menjaga kerenyahan produk Tempe Keripik. Hal tersebut dilakukan dengan disttribusi penggunaan teknologi tepat guna berupa plastic sealer bagi pengusaha UMKM tempe keripik sehingga diharapkan dapat menjaga kemasan tetap kedap udara. Yang kedua tentang bagaimana menjual produk lewat digital marketplace untuk menjawab persoalan pangsa pasar yang berkurang akibat pandemi. Sebelumnya kekhawatiran para pengusaha dalam mendaftarkan produknya di digital marketplace adalah karena tempe keripik yang dibungkus dan dikirim akan remuk atau bahkan melempem saat dalam proses pengiriman.
Dengan adanya kegiatan KKN ini diharapkan dapat menjawab persoalan dan kebutuhan pengusaha UMKM tempe keripik di desa Purworejo, Wonogiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H