Lihat ke Halaman Asli

agata wahyu

Low profil blogger

Jurnalisme Online Masa Kini

Diperbarui: 7 April 2016   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Bicara soal jurnalis takkan jauh-jauh dari berita atau informasi, karena kegiatan dan tugas dari seorang jurnalis sendiri adalah menyebarluaskan informasi atau berita yang memiliki dampak yang luas bagi kehidupan masyarakat.

Selain harus bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai penyebar informasi, seorang jurnalis juga dituntut untuk bisa menyebarkan informasi kepada masyarakat secara cepat. Bahkan saat ini antara jurnalis satu dengan jurnalis lainnya saling berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dalam menyampaikan suatu pemberitaan kepada masyarakat.

Begitulah kiranya ketika perkembangan teknologi yang semakin maju dan dimanfaatkan dengan baik untuk menyebarkan informasi, disitulah kiranya seorang jurnalis – khususnya jurnalis online – mampu melaksanakan tugasnya dengan baik dan mampu memuaskan kebutuhan masyarakat.

Namun, saat ini untuk menjadi seorang jurnalis online tak lantas hanya dengan menulis atau mengetik berita lalu diunggah ke dalam blog atau situs media tempat jurnalis bekerja. Jurnalis saat ini dituntut pula untuk lebih jauh dan lebih inovatif lagi dalam melakukan pekerjaannya.

Menjadi jurnalis tidak hanya dengan melaporkan kejadian ke dalam bentuk tulisan serta menyertakan foto dari kejadian tersebut – atau bisa juga foto ilustrasi – dan ditampilkan dalam media online atau internet. Perkembangan teknologi saat ini juga menuntut jurnalis agar tidak hanya memanfaatkan teknologi sebagai media untuk mempercepat penyampaian berita, tapi teknologi juga menuntut jurnalis untuk bisa mengoperasikannya lebih spesifik lagi, lebih kreatif lagi, agar penyampaian informasi atau berita bisa dilakukan dengan  berbagai cara, tidak hanya disampaikan dalam bentuk tulisan. Kegiatan penyampaian informasi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan multimedia dan interaktivitas yang ada dalam perkembangan teknologi.

Menjadi seorang penyampai informasi kepada masyarakat juga perlu untuk memperhitungkan bagaimana kriteria masyarakat sendiri, terutama memperhitungkan kriteria masyarakat yang memanfaatkan teknologi dalam mengakses informasi yang dibutuhkannya. Jika jurnalis ‘kaku’  tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi atau jurnalis tidak bisa mengemas berita secara berbeda akan membuat pengakses informasi akan berpindah ke media lain dalam mencari informasi yang sama namun dengan pengemasan yang lebih menarik.

Misalnya dalam menyampaikan hard news, jurnalis tidak melulu menyampaikan informasi dalam bentuk tulisan atau foto. Jurnalis bisa menyampaikan berita tersebut secara lebih bermakna atau ‘hidup’ dengan mengemas berita dalam bentuk animasi, video, suara, grafik, dan yang lainnya. Selain penyampaian informasi bisa menjadi lebih bermakna, pemanfaatan perkembangan teknologi yang ada juga bisa lebih menjadi dimaksimalkan.

Selain dituntut untuk menyampaikan informasi yang dikemas menjadi lebih menarik, jurnalis juga dituntut untuk bisa menyampaikan informasi tidak hanya dengan bahasa Indonesia saja (atau dalam satu bahasa saja), jurnalis juga dituntut untuk bisa menyampaikan informasi dalam bahasa asing mengingat jika berita diunggah ke media sosial memungkinkan siapa saja bisa membaca informasi yang ditulis oleh jurnalis.

Maka, siapkah kita sebagai generasi muda menjadi seorang jurnalis atau penulis yang mampu memenuhi keinginan masyarakat baik dalam pemanfaatan teknologi maupun dalam penggunaan bahasa asing?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline