Lihat ke Halaman Asli

[Kreatif-Inovatif] Diet Sehat Teh Ciplukan

Diperbarui: 2 Desember 2019   02:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Siapa sih yang tidak tahu dengan tanaman ciplukan? Ciplukan (Physalis angulata) merupakan tanaman liar yang biasa tumbuh di kebun maupun dipersawahan yang mengering. Ciplukan memiliki bentuk buah yang unik karena buahnya diselubungi oleh kelopak yang menggembung. Buahnya berwarna kekuningan jika sudah masak dan rasanya asam manis. Ciplukan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, kandungan senyawa yang ada dalam tanaman ciplukan ini diantaranya adalah alkaloid, vitamin c, flavonoid, saponin, kriptoxantin, asam sitrat, asam asetat, asam palmitat, asam malat, fisalin dan polifenol(dalam bentuk tanin). Berdasarkan kandungannya, ciplukan dapat dimanfaatkan dalam pengobatan berbagai penyakit diantaranya untuk menurunkan kolesterol.

Di pedesaan tanaman ini sangat mudah diperoleh akan tetapi manfaat dari buah ini masih belum diketahui warga sekitar. Namun sebaliknya jika diperkotaan tananaman ini sangat sulit didapatkan. Banyaknya manfaat yang terkandung dalam tanaman ini membuat ciplukan dapat diperjual belikan dengan harga yang cukup tinggi karena sebagian besar masyarakat menginginkan pengobatan dengan obat herbal.

Bahan baku didapatkan dalam bentuk benih ciplukan dari masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau karena dikalangan masyarakat tanaman ciplukan kurang diketahui manfaatnya. Budidaya ciplukan dilakukan dilahan terbuka pertama dengan cara persiapan lahan yaitu meliputi pembersihan lahan, pengolahan lahan dengan cara mencangkuli agar tanah menjadi gembur setelah iku pembuatan bedengan dengan tujuan memudahkan proses pengairan, penyiangan, dan panen tanaman. 

Caranya ialah dengan mengumpulkan tanah membentuk lajur demi lajur dengan disela-selanya untuk pengairan. Tinggi bedengan sekitar 10-20 cm agar tanah tidak cepat kering. 

Setelah pengolahan lahan dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang dengan cara tanah digali membentuk lajur panjang di tengah bedengan lalu pupuk ditaburkan didalamnya secara merata setelah itu pupuk ditutup kembali dengan tanah. Setelah diberi pupuk bedengan ditutup dengan plastik mulsa untuk mencegah pertumbuhan gulma atau tanaman liar pengganggu lainnya. 

Setelah dipasang mulsa, selanjutnya bedengan diairi melalui sela-sela bedengan untuk membasahi seluruh bedengan agar pupuk di dalamnya cepat terurai. Selama menunggu pupuk terurai dapat dilakukan penyemaian benih yang telah dibeli dengan cara menaburkan biji dipolybag berisi tanah yang telah dipersiapkan. 

Setelah benih tumbuh setinggi 10-15cm makan bibit dapat dipindahkan kebedengan. Selanjutnya dilakukan perawatan meliputi penyiraman dan penanganan gulma. pemanenan buah dilakukan jika buah ciplukan sudah berwarna kuning kecoklatan dengan interval pemanenan 5-10 hari selama 3 bulan.

Tanaman ciplukan dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan karena permintaan dipasaran yang makin meningkat namun ketersediaan yang sangat terbatas. Pada umumnya ciplukan diperjualbelikan dalam keadaan buah yang masih segar. Namun selain buahnya daun ciplukan dan batangnya juga dapat di perjualbelikan dalam bentuk produk olahan kering yang sering disebut dengan teh ciplukan. Berdasarkan penelitian para ahli daun dan dan batang ciplukan mampu menurunkan kolestrol.

Cara membuat teh ciplukan yaitu tanaman ciplukan yang telah dipanen buahnya kemudian dicabut dan dibersihkan dari akarnya setelah itu dipotong-potong 5 cm dan dicuci bersih. Setelah dicuci bersih ciplukan dioven dan dikemas menggunakan plastik dan dipres agar tidak lembab. Pemanfaatan teh dari tanaman ciplukan ini perlu dikembangkan hingga terciptanya kualitas yang lebih baik lagi. Dengan adanya inovasi ini tentunya dapat membantu masyarakat dalam menurunkan kolesterol.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline