Mungkin ini pertama di dunia. Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh, akan menggunakan batu giok sebagai material sebuah masjid di kabupaten itu. Wacana ini sebenarnya sudah muncul tahun lalu. Namun, hal ini segera direalisasikan pada 2015 ini. Diperikirakan April 2015, batu giok itu sudah mulai diolah untuk dijadikan bahan material Masjid Masjid Agung Baitul A’la. (Baca: Pertama di Dunia, Masjid di Aceh dari Batu Giok)
Jika masjid ini jadi, bisa dipastikan ini akan menadi monumen penting Giok di Aceh. Selain tempat ibadah, ia akan menjadi pula sebagai objek wisata. Jika di Jakarta -- sebetulnya berada di pinggiran Jakarta yakni Depok, Jawa Barat, ada Masjid Kubah Mas -- maka di Aceh ada Masjid Batu Giok. Ini akan menjadi daya tarik bagi konsep wisata relegius. Ini berkesesuaian dengan "profil" Aceh sebagai daerah dengan syariat Islam.
Tentu saja dari proses ini akan ada pro-kontra. Ada yang sepakat --- dengan alasan sejarah memang harus dilestarikan dan harus dibikin monumen, dan ada pula yang tak sepakat dengan alasan yang masuk akal pula: berlebih-lebihan. Semua itu tentu sah-sah saja. Yang terpenting bagaimana pemerintah setempat mensosialisasikan gagasan ini kepada khalayak Aceh.
Salam batu akik, eh, batu giok....
================
AGAM TUNGANG | @agamtungang | Pengelola situs hiburan dan gaya hidup PUYENGAN.com. Twitter: @PuyenganID
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H