Lihat ke Halaman Asli

Mengajar Anak Gaya Berciuman

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagi anda yang memiliki anak, adik, ponakan, saudara, tetangga yang masih kecil berhati-hatilah dengan segala sesuatu. Bagi mereka, segala sesuatu masih baru. Karenanya berhadapan dengan yang baru mereka butuh penyesuaian. Mereka akan belajar dari apa yang dikatakan dan dari apa yang mereka alami sendiri. Maka dalam hal ini peran orang tua, atau mereka yang lebih duluan makan sama garam sangat diperlukan.

Salah satu hal yang perlu diajarkan kepada anak adalah bagaimana memanfaatkan indra penciuman mereka agar tidak berbahaya bagi fisik dan kesehatannya. Dari beberapa pengalaman saya melihat anak-anak, mungkin beberapa tips berikut bisa dipakai:

Mencium buah yang bergetah

Saya pernah menjumpai seorang anak yang hidungnya luka. Setelah saya tanyakan, ternyata hidungnya terkena gatah buah mancang. Mancang dikenal dengan aromanya yang tajam. Memang tidak semua orang menyukainya, namun bagi yang doyan, mancang disukai karena seratnya yang banyak. Anak-anak pada umumnya menyukai mancang, setidaknya aromanya. Jadi hati-hati membiarkan anak anada mencium mancang, bisa-bisa hidungnya luka terkena getah. Buah lain yang bergetah adalah beberapa jenis mangga, terutama yang baru dipetik. Kalau mau mencium  mangga, pastikan tidak sampei lengket dihidung, cukup mendekatkannya saja.

Mencium buah Berduri

Apalagi kalau bukan durian.  Hati-hati membiarkan anak mencium durian. Sebab selain baunya yang tajam, dirian juga punya duri yang tajam. Kalau saja anak anda sampai mencium durian dan mengenai duri di hidungnya, sudah bisa dipastikan hidungnya akan luka. Jadi ajarkan anak mencium durian. Letakkan tangan di atas durian (jangand i tekan) lalu ciumlah dari punggung tangan. bau durian yang keras dan tajam akan emnembus tangan.

Kalau Mencium Sampah

Dalam kondisi kota (dan desa) di Indonesia di mana sampah bertebaran di mana-mana, maka perlu juga mengajarkan anak bagaimana jika ia berhadapan dengan setumpuk sampah yang berbauk. Mungkin sudah ada naluri kemanusiaan untuk segera menutup hidung saat berhadapan dengan sampah. Namun jangan salah, jika salah menutup hidung malah akan terjadi hal-hal yang buruk lain sebab akan terganggu pernafasan. jadi ajarkan anak bernafas dengan mulut. Dalam lingkungan yang penuh bau, maka bernafas dengan mulut sangat diperlukan.

Mencium bau badan

Tidak enak juga rasanya kalau lagi membawa anak dan berjumpa dengan teman yang berbau badan si anak langsung mengatakan kalau teman kita badannya bau. Itu bisa membuat si teman tidak nyaman. Pelu mengajarkan kepada anak bagaimana jika berhadapan dengan kondisi demikian. Kalau denga temannya bagaimana, kalau dengan teman orang tuanya bagaimana, kalau dengan orang yang belum dikenal bagaimana. Mungkin salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menghidar terlalu dekat dengan orang yang demikian, atau mempersingkat pembicaraan. Bisa juga si anak disuruh bermain lebih jauh dan akan segera kita jumpai begitu selesai.

Mencium Asap Rokok

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline