Sambil menunggu giliran dipanggil, saya bergumam dalam hati. Apakah kami akan bisa masuk ke negeri adidaya atau tidak. Jika berhasil, pertama kalinya menginjakkan kaki di negeri super power. Sebaliknya, kalau kami harus tertahan di airport, artinya petaka bagi kami. Baru pertama terbang jauh dari tanah air harus berakhir tragis di bandara O'Hare, Chicago, Amerika Serikat.
Alhamdulillah, satu per satu rombongan kami dipanggil juga untuk pemeriksaan visa dan passport. Sambil deg-degan, kami maju mendekat ke kamar pemeriksaan. Sambil wawancara singkat, sidik jari kami pun diambil. Demikian juga dengan pindai mata dan wajah. Tak yang lewat dari perhatian mereka. Beberapa teman kami yang sudah lewat menjaga tas bawaan yang memang mencapai 40 kilogram per orangnya. Sementara yang lainnya berdoa agar pemeriksaan cepat selesai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H