Berlibur ke dataran tinggi Gayo adalah satu dari beberapa destinasi yang menyenangkan. Selain udara sejuk, pemandangan juga indah termasuk hasil pertaniannya.
Liburan keluarga yang kami jalani 2011 silam mengesankan. Selama dalam perjalanan kami menikmati pemandangan sambil makan siang di pinggir sungai Krueng Simpo, perbatasan Kabupaten Bireun dan Bener Meriah. Sambil menikmati dinginnya air sungai, kami juga bisa bersatu dengan alam.
Perjalanan kami lanjutkan ke Takengon, ibukota Kabupaten Aceh Tengah. Sepanjang perjalanan disuguhi kebun kopi Arabica dan Robusta, andalah daerah ini. Belum lagi kebun duria, jeruk, alpokat dan bertaman tanaman sayuran yang menyedapkan mata.
Agrowisata menjadi incaran kami sekeluarga. Sambil menikmati pemandangan, kita juga bisa menikmati hasil kebun daerah itu. Belum nenas khas Pegasing yang terkenal dengan Voles-nya. Ditambah lahi, kuda-kuda balapan yang selalu dilombakan saat ada agenda pacuan kuda tahunan.
Untuk bisa ke Takengon membutuhkan waktu enam hingga tujuh jam dari Banda Aceh, ibukota Provinsi Aceh. Namun, tak usah gusar karena untuk ke sana transportasi sangat lancar dengan berbagai moda yang tersedia.
Selain agrowisata, wisata sejarah Lut Tawar atau wisata danau yang terkenal, ikan depik yang mengenyangkan, Gua Loyang Kebo yang memil;iki nilai sejarah. Namun, wisata danau Lut tawar satu dari beberapa wisata yang menantang. Silakan coba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H