Lihat ke Halaman Asli

Karinding Ceriakan Lansia di Jepang

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayu ku melihat matanya. Tergopoh ku melihat dia berjalan. Terbata ku mendengar suaranya. Rasa ini yang sedikit bisa ku lihat dan ku rasa, itulah ungkapan yang muncul ketika berada didekat mereka, para lanjut usia.  

Seni milik kita semua, menikmatinya pun adalah hak setiap orang dan Grup Kokar sebagai bagian dari pelaku seni, merasa tergugah untuk berbagi rasa berkeseniannya agar bisa dinikmati sesama. Atas dasar itulah Grup kokar menghibur tanpa mempertimbangkan siapa dan dimana dan selama masih dalam batas kemampuannya. termasuk kali ini menghibur orang tua jompo atau lanjut usia di daerah Chiba Jepang tepatnya di東京おりーぶ苑 (baca juga Komunitas Karinding (KOKAR) Jepang Melintas Negeri). Kali ini Grup Kokar (Komunitas Karinding) Jepang diberi kesempatan untuk menghibur para lansia. Cuaca panas yang hampir 35 derajat celcius tidak menyurutkan semangat mereka untuk pentas. Mereka tetap bersemangat untuk berbagi kebahagiaan dan kecerian bersama para lansia Kokar selalu menampilkan kesenian tradisional khas Sunda, seperti gamelan, karinding, tarian dan lain-lain. Ciri khas kelompok ini yang membedakannya dari kelompok lain adalah penampilan kesenian karinding pada setiap pementasannya. Karinding merupakan alat musik Terbuat dari bambu tua dan kering atau dari pelepah aren, alat musik tradisional yang dikategorikan sebagai permainan rakyat ini konon sudah ada di tanah Sunda sejak 300 tahun lalu.   Kali ini kokar tidak hanya menampilkan permainan alat musik karinding, tetapi juga jenis kesenian lain yaitu penampilan tari topeng klana yang dibawakan oleh saudari Arie Nursanti. Tari Topeng Klana yang ditampilkan dengan apik, Enerjik, segar dan meriah memberikan warna tersendiri dan membangkitkan acara lebih semarak lagi. Kehadiran saudara Pepet Heru Sebagai Ketua Kokar didampingi oleh Ibu Ria Hidayat sebagai pembina dan Saudari Debi Alfira sebagai penerjemah membawa stimulus positif pada penampilan kokar juga bagi audience, karena bisa lebih memperkenalkan budaya Indonesia secara terperinci dan mendalam. [caption id="attachment_206741" align="aligncenter" width="300" caption="foto oleh cau buruk"][/caption]  Dari raut wajah para lansia, tampak bahwa mereka menikmati pertunjukan yang disuguhkan Grup Kokar. Mereka tampak kagum melihat dan mendengar setiap untaian nada dan gerak yang ditampilkan dengan penuh cita rasa seni oleh grup Kokar. Dengan melihat sekilas pun raut wajah mereka sangat terlihat kagum atas penampilan-penampilan yang disuguhkan. Grup kokar pada kesempatan kali ini memang sudah memberikan sedikit nuansa baru, warna baru dan tentunya rasa yang baru di dunia mereka mereka dan semoga menambah semangat bagi para lansia dan orang-orang yang hadir pada acara ini. Keceriaan yang terpancar dari sinar mata mereka, merupakan kebahagiaan bagi para anggota grup kokar juga. [caption id="attachment_206853" align="aligncenter" width="300" caption="foto oleh cau buruk"][/caption]

 Kerja keras mereka terbayar sudah. Tak sia-sia mereka mengayuh jarak untuk berbagi sedikit kebahagiaan. Semoga kebahagiaan itu menambah semangat bagi para lansia dan orang-orang yang hadir dalam acara ini, untuk menjalani hari-hari mereka.

 Derap langkah ini semoga menjadi awal dari perjalanan baru, membawa nama Indonesia dengan misi kebudayaan. Dukungan penuh dari semua pihak membuat semangat tidak kenal lelah terus berkobar di dada mereka. Selamat berjuang kawan! Hiasi dunia dengan indahnya seni!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline