Pandangan masyarakat mengenai keberadaan pameran seni sangat beragam. Mulai dari pandangan seniman yang memandang pameran seni sebagai tempat untuk memamerkan beberapa seni yang ditata sedemikian rupa. Hingga pandangan orang awam yang tidak tahu menahu tentang pameran seni dan hanya untuk mengikuti trend saja. Hal tersebut berkaitan dengan teori sosiologi pengetahuan yang didalamnya terdapat unsur ideologi dan utopia menurut Karl Mannheim.
Sosiologi pengetahuan menurut Mannheim yaitu pemikiran yang dapat dipahami secara baik jika faktor-faktor dibalik pemikiran tersebut dipahami dengan baik pula. Kemudian Mannheim membagi konsep sosiologi pengetahuan menjadi dua yaitu weltanshauung rasional yaitu pandangan dunia yang nyata atau bisa dilihat dengan mata telanjang, dan juga weltanschauung irrasional yang berarti pandangan yang rasional dan tidak rasional.
Kemudian Mannheim juga mengerucutkan lagi tentang sosiologi pengetahuan tersebut yaitu dengan konsep ideologi dan utopia yayng lebih condong terhadap psikologis. Ideologi merupakan suatu kesadaran individu yang membayangkan kenyataan dengan kebutuhannya saat itu dan kemudian menutup kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak bayangan tersebut. Pengertian utopia menurut Mannheim yaitu pemikiran ynag dapat membuka pandangan individu bahwasannya peristiwa indah yang dibayangkan akan terjadi, tetapi jika tidak itu akan menimbulkan kekecewaan yang sangat dalam.
Karl Mannheim merupakan sosiolog asal Budapest yang mencetuskan teori sosiologi pengetahuan. Mannheim berguru kepada Georg Simmel. Mannheim juga belajar di Budapest dan juga di Berlin. Awal mula ketertarikan Mannheim terhadap sosiologi yaitu ia sering mengunjungi majelis Marianne Weber (janda Max Weber) karena dalam majelis itu Mannheim bertemu dengan Alfred Weber (saudara Max Weber) yang juga sosiolog dalam bidang budaya. Karya-karya Mannheim di awal karirnya yang terkenal yaitu tentang teori interpretasi, historisme, dan juga sosiologi pengetahuan.
Karir Mannheim turun ketika ia diketahui asal usulnya dari keluarga Yahudi yang membuatnya kehilangan jabatannya. Hal tersebut tidak membuat Mannheim putus semangat karena setelah ia bermigrasi ke Inggris, ia diterima bekerja di London. Setelah kesibukannya dengan dunia pendidikan, Karl Mannheim meninggal tahun 1947 di London, Inggris.
bibliografi
Jl, Palu, Pangeran Diponegoro No, Palu Sulawesi, Tengah Email, Abstrak Karl Mannheim, dan Karl Mannheim. 2006. "64-Article Text-125-1-10-20200706." (23).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H