Lihat ke Halaman Asli

Haftar

Guru SMP Swasta, penikmat logika jernih, visioner

Merdeka atau Mati Melawan Segala Bentuk Penjajahan

Diperbarui: 17 Agustus 2020   09:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok; pribadi)

Hari ini  17 Agustus 2020 kita memperingati  hari kemerdekaan NKRI.  Tepatnya 75 tahun yang lalu,  Bung  Karno dan Hatta membacakan teks proklamasi , “Kami  bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya”.  

Pernyataan kemerdekaan   tersebut bermakna  bahwa bangsa Indonesia telah  terlepas dan melepas diri  dari segala belenggu penjajahan.  Hal itu juga bermakna bahwa  bangsa Indonesia telah siap untuk maju dan berkembang sejajar dengan negara-negara yang telah maju.

Dalam rangka   mempertahankan dan mengisi  kemerdekaan yang baru diproklamirkan  tersebut, maka bangsa Indonesia rela berkorban demi tanah air tercinta. Dari  semangat rela berkorbantersebut, maka  lahirlah semangat  yang terkenal dengan teriakan “Merdeka atau  Mati.” Dengan semangat itu bangsa Indonesia tidak gentar menghadapi  dan mengusir penjajahan asing.

Semangat  “Merdeka atau mati”   merupakan tekad  yang kuat bangsa Indonesia  dalam  melawan setiap bentuk penjajahan, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Padahal  pada masa itu bangsa Indonesia hanya  memiliki peralatan tempur  yang terbatas dan sederhana melawan musuh, yakni  “bambu runcing.”   Namun  bangsa ini rela berkorban, walaupun  mereka sendiri belum tentu  merasakan dan menikmati kemerdekaan yang telah diperjuangkan.

Kini,

 Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)  telah berusia 75 tahun.  Walaupun kita tidak pernah merasakan secara lansung bagaimana para pahlawan bangsa berjuang  dan mempertahankan kemerdekaan  NKRI sampai titik darah penghabisan. Akan tetapi semangat “Merdeka atau mati" patut kita kobarkan kembali  dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara Indonesia. Dalam rangka mewujudkan tujuan kita bernegara yaitu terwujudnya negara yang bersatu, berdaulat adil dan makmur.

Hal ini sangat penting, agar semangat  cinta tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara tetap menggema dalam setiap denyut  aktivitas kita. Dalam upaya mengisi kemerdekaan dan dalam upaya mempertahankan NKRI melawan penjajahan  dengan segala bentuknya. Dengan karya nyata, dengan kerja keras dan kerja ikhlas. Sehingga  nikmat kemerdekaan betul-betul dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sebab setelah 75 tahun bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Bangsa ini  dihadapkan dengan berbagai bentuk penjajahan, baik dijajah oleh bangsa sendiri maupun bangsa asing dan aseng. Sehingga nikmat kemerdekaan tersebut hanya dirasakan oleh segelintir mereka yang berkuasa dan mereka yang kaya. Nikmat kemerdekaan tersebut diantaranya adalah  rakyat  dapat menikmati kehidupan yang layak dan bermartabat . Baik secara ekonomi, sosial,kesehatan dan pendidikan.

Sebab   sudah 75 tahun umur NKRI. Namun  hasil perjuangan bangsa ini belum sampai di depan pintu gerbang kemerdekaan yang bersatu berdaulat adil dan makmur. Sehingga kita sebagai bangsa seakan tidak bisa merasakan nikmat kemerdekaan. Tidak bisa terlepas dan melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Atau bisa jadi bangsa ini tidak mau melepaskan diri dari belenggu pejajahan???

Sebab  kalau dulu bangsa dan negara kita dijajah oleh pihak asing secara fisik, akan tetapi di era modern ini, penjajahan  dilakukan oleh bangsa sendiri bersama  asing dan asing. Dampaknya  jauh lebih berbahaya dan lebih menyakitkan, bukan hanya dirasakan oleh generasi yang sekarang tapi juga dirasakan oleh tujuh keturunan  generasi yang akan datang.

Penjajahan yang terjadi, bukan hanya berbentuk fisik tapi juga merontokkan mentalitas bangsa. Penjajahan itu bernama utang negara, penjajahan itu bernama penanaman modal asing, penjajahan itu bernama korupsi.  Yang sangat berbahaya adalah penjajahan itu bernama adu-domba antar suku dan agama.  Serta penjajahan itu bernama penyalahgunaan narkoba.  Itulah  bentuk penjajahan tersebut yang  merupakan satu paket yang tidak terpisahkan antara  satu dengan yang lainnya. .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline