Lihat ke Halaman Asli

Fuziansyah Bachtar

Pemburu hikmah kehidupan

Gaya Komunikasi The Best Leader in History

Diperbarui: 2 Maret 2022   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.zonareferensi.com

#TeladanKami 11

Gaya Komunikasi The Best Leader in History

 

Sebelumnya kita sudah mengetahui bahwa Muhammad adalah The Best Leader in History, pemimpin Terbaik dalam sejarah. Tentu ada banyak hal yang mesti kita pelajari dari beliau, salah satunya dari segi komunikasi.

 Berbicara soal komunikasi, maka ada 3 unsur penting di dalamnya, yakni sender atau pembicara/penyampai pesan, content/message atau pesan yang ingin disampaikan, dan receiver alias pendengar/penerima pesan.

 

Mari kita pelajari gaya komunikasi beliau dari ketiga sisi ini.

Kita bahas dahulu dari sisi pendengar, beliau menekankan untuk memahami pendengar dan berbicara dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar. Beliau berpesan, "Berbicaralah sesuai kadar pemahaman akal mereka".

Ini pernah dicontohkan langsung ketika dalam suatu peperangan ingin mengetahui jumlah musuh, beliau bertanya kepada seorang pemuda kampung "Berapa jumlah pasukan mereka?". Si pemuda cuma menjawab, "Banyak". Ditanya lagi jawabannya sama. Ditanya lagi jawabannya tetap sama. Akhirnya beliau mengubah pertanyaannya, "Berapa jumlah kambing yang dipotong mereka?". Si pemuda langsung menjawab "Sepuluh". Dengan demikian beliau bisa memperkirakan jumlah pasukan musuh ada sekitar seribu orang.

Kemudian dari segi pesan, beliau berbicara secara jelas dan perlahan, serta tidak jarang mengulang-ulang perkataan sebanyak tiga kali. Tujuannya agar pendengar bisa menangkap, memahami bahkan mengingat isi pembicaraan. Mengapa harus tiga kali atau tiga kalimat? Karena cara ini membangkitkan emosi pendengar. Contoh yang pernah kita dengar seperti: "Veni Vidi Vici" dari Julius Caesar, atau "Government of the people, by the people, for the people" dari Abraham Lincoln. Teknik pidato dengan istilah 'Three repetitive sentences' atau 'Three breathless sentences' ini biasa dipakai oleh para orator ternama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline