Lihat ke Halaman Asli

Bukan Millenium Development Ghost

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13634167451266242148

Millenium Development Ghost (MDGs), melegitimasi praktik penghisapan terhadap rakyat, perampasan Hutan Adat menjadi Hutan Negara, perampasan tanah dengan modus kepentingan umum, pengusiran masyarakat sekitar atau dalam hutan keluar dari hutannya.

Millenium Development Ghost menyebabkan ribuan konflik pertanahan, konflik di perkebunan kelapa sawit, konflik dengan puluhan ribu nelayan. Ujung-ujungnya ratusan petani ditahan tanpa proses hukum,puluhan petanidianiaya, tertembak bahkan tewas akibat konflik dengan ‘ghost’.

‘Ghost’, memberikan keleluasaan dan kemudahan bagi investasi asing untuk merampas tanah rakyat, kemudian dialihfungsikan menjadi lahan-lahan pertambangan, dan perkebunan.

Modal besar Master Plan Percepetan Perusakan Hutan Indonesia (MP3hi..),yang menyokong perkebunan besar kelapa sawit. Mega proyek atas nama food estate ratusan ribu hektar hutan lindung di perbatasan Papua diubah menjadi hutan produksi.

Kita butuh arah baru dalam pembangunan, sebab arah pembangunan yang disetir oleh ‘ghost’ hanya untuk memaksimalkan program privatisasi, liberalisasi, dan deregulasi sistem perekonomian negeri kita.

Kalau arah pembanunan millenium bertujuan mulia, bukan sebatas prasarat proposal pencairan hutang kembali, maka mungkin tidak ada lagi berita kemiskinan dan kelaparan di negeri ini, biaya pendidikan perguruan tinggi tak terjangkau pelajar, pelecehan perempuan marak. Harusnya tak ada lagi kematian anak hanya karena ditolak oleh beberapa rumah sakit di negeri ini.

Kalau memang bertujuan mulia dan lain-lain maka dak ada lagi kerusakan lingkungan hidup akibat kerakusan tambang dan perkebunan dan penguasa yang gila kekuasaan.

(Inal Lubis)

1363416793724220248

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline