Lihat ke Halaman Asli

BAWES

seorang mahasiswa yang masih banyak belajar

Perkembangan Kreativitas Anak melalui Bermain

Diperbarui: 3 Mei 2020   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

anak memiliki perkembangan kreatifitas yang berbeda-beda sesuai dengan karakter dan lingkungannya. ada bermacam- macam yang membuat perkembangan kreatifitas anak menjadi berbeda- beda, salah satu yang sangat berpengaruh yaitu lingkungan, kreatifitas anak yang berada di lingkungan yang kurang baik akan berbeda dengan yang baik, dan selalu memberi perhatian. walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. kreativitas perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk berkembang, maka dari itu kita harus bisa membedakan mana lingkungan yang dapat mengembangkan kreatifitas anak dan yang membekukan kreatifitas seorang anak, dan sebisa mungkin kita harus menciptakan suasana lingkungan yang baik, penuh perhatian, dan kasih sayang, sehingga mempermudah perkembangan kreatifitas seorang anak.

Banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas, seperti memberi dorongan kreatif, waktu untuk bermain dan waktu untuk mengembangkan daya imajinasinya. sarana untuk bermain seorang anak harus disediakan untuk merangsang, sehingga dapat mengeksplorasikan kreatifitasnya. pengembangan, dan pembentukan kepribadian anak tergantung pada awalnya ketika anak tersebut memperoleh pengalaman dalam proses pembelajaran yang dialaminya. proses pembelajaran kreatif dengan memberikan rangsangan belajar bagi anak sesuasi dengan minat dan bakat pada anak akan sangat menentukan pada kedepannya.

disini saya akan menjelaskan metode perkembangan kreatifitas melalui bermain, bermain adalah dunia bagi anak usia dini dan bermain mempunyai manfaat yang sangat banyak bagi anak karena mereka melakukan dengan senang hati dan tanpa paksaan, pengembangan kreatifitas anak usia dini bermain dalam bentuk apapun, dengan alat ataupun tidak, akan membuat anak dalam menciptakan hal- hal baru.

bermain dapat menjadi sarana untuk perkembangan anak, dengan melakukan permainan, anak- anak akan terlatih secara fisik, maka dengan demikian, kemampuan kognitif dan sosialnya dan akan berkembang, dan juga mengembangkan dari segi perkembangan otot kasar dan otot halus anak, meningkatkan penalaran anak, dan memahami kebermaknaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi anak serta mengembangkan kreativitas. anak secara langsung mengamati lingkungan area bermain disekitarnya, anak dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, karena dengan bermain anak dapat menemukan lingkungan orang lain, dan menemukan dirinya sendiri, sehingga anak dapat bersosialisasi dengan lingkungan tersebut, anak dapat menghargai orang lain, tolong menolong sesama teman, dan yang lebih utama anak dapat menemukan pengalaman baru dalam kegiatan tersebut.

bermain dapat memotivasi anak untuk mengetahui segala sesuatu secara lebih mendalam melalui eksperimen sederhana. pada saat bermain, anak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. melalui bermain, anak mempraktekkan keterampilan yang di milikinya secara langsung, karena dengan praktek anak akan mendapatkan pengalaman unik yang dapat membangun pengetahuannya. Anak mendapatkan kepuasan dalam bermain karena secara tidak langsung anak telah mengembangkan dirinya.

disini peran orang tua dan guru untuk memfasilitasi pengembangan kreatifitas anak, dengan cara memfasilitasi anak agar dapat bermain dengan alat yang tepat sesuai dengan bakat, minat, perkembangan, dan kebutuhan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline