Lihat ke Halaman Asli

Afsokhi Abdulloh

Menulis untuk bersenang-senang

Belajar Kendalikan Rasa Bosan

Diperbarui: 7 Maret 2022   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Min An dari Pexels

Saat ini kita hidup dengan berbagai pilihan. kita bisa melakukan banyak hal yang kita inginkan dengan mudah. kita tinggal mencarinya di internet dan mempelajarinya. ini juga yang membiaskan apa itu pakar/ahli dengan awam. orang awam dewasa ini bisa dengan mudah mengakses ilmu dari internet dan dengan sekejap seolah bisa setara dengan para pakar.

namun, kali ini kita tidak membahas itu. kita akan fokus pada bagaimana orang awam (seperti saya), dengan mudahnya bosan ketika mengerjakan sesuatu. misalnya saya ingin belajar fotografer, saya bisa dengan mudah belajar melalui internet, namun pada suatu waktu saya bosan melakukannya lalu pindah bidang ke desain grafis, lalu bosan, lalu pindah bidang lain lagi. dan seterusnya.

ternyata setelah saya telusuri, rasa bosan itu bukanlah benar-benar rasa bosan. ia adalah alasan bagi saya untuk mencari jalan keluar ketika menghadapi hal sulit ketika mempelajari bidang tertentu.

bukan berarti saya bisa mengerjakan banyak bidang sekaligus, tapi memang saya yang tidak bisa disiplin dan selalu mencari alasan agar bisa melompat ke ‘tempat lain’ ketika tak mampu memecahkan masalah.

inilah yang membedakan orang awam dan ahli. saya jadi ingat kata guru judo saya ketika SMP, bahwa mau sebosan apapun kalian, mau kalian melihat matras (tempat untuk latihan judo) seperti melihat kotoran, kalian harus tetap berlatih!

orang yang sekarang kita lihat sebagai ahli, adalah mereka yang sudah melewati hari-hari paling membosankan ketika belajar dan berlatih di bidang yang sama setiap harinya.

ini tentu menjadi tamparan buat saya ketika selalu merasa bosan dalam mempelajari satu bidang dan dengan mudahnya melompat ke bidang lain. awalnya saya kira saya mempunyai ketertarikan yang beragam sehingga itu hal bagus.

satu sisi memang bagus, namun jika semua bidang yang saya pelajari hanya setipis kulit bawang, sampai kapan pun saya tidak pernah menjadi ahli. saya harus bisa berteman dengan rasa bosan itu, terus belajar dan berlatih di satu bidang yang saya tekuni meskipun itu membuat saya ingin muntah.

tak terbayang bagaimana Messi berhenti berlatih sepak bola hanya karena dia bosan menendang bola yang ia temui setiap hari, atau Eka Kurniawan berhenti menulis hanya karena dia merasa bosan melihat layar laptopnya. jika mereka menyerah ketika rasa bosan datang, mereka tidak akan menjadi pemain bola dan penulis hebat seperti hari ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline