Kilas Kompasiana: Hangat Luar-Dalam

[caption id="" align="alignnone" width="610" caption="Ilustrasi (flickr.com)"][/caption] Kompasiana minggu lalu dimeriahkan sejumlah tulisan menarik seputar kejadian di luar negeri. Berita duka datang dari Benghazi di mana terjadi penyerangan brutal terhadap kantor konsulat AS yang menewaskan duta besar J. Christopher Evans. Pengamat intelijen Prayitno Ramelan menjelaskan kronologi dan penyebab serangan yang merenggut 4 nyawa itu. Berita ini rupanya membuat Washington buru-buru merapatkan barisan. Padahal, di hari yang sama presiden Obama ikut menantikan momen diluncurkannya perangkat terbaru dari Apple, iPhone 5. Ini menarik, karena meski ditunggu-tunggu, iPhone 5 ternyata menimbulkan segelintir pertanyaan karena dianggap kurang inovasi sebagaimana diharapkan. Pecinta produk Apple Guntur Gozali mengungkapkan bahwa iPhone terbaru ini tidak benar-benar "wow" karena tidak ada peningkatan kemampuan pada fitur utilitas, seperti iPhoto dan iMovies. Dari Amerika, beberapa teman Kompasianer mengajak kita terbang ke Eropa kemudian kembali ke Asia Pasifik. Emmanuelly Keisa menyuguhkan hangatnya kopi luwak langsung dari kafe Kaffeerösterei di Hamburg. Menyenangkan, karena selain menghirup aroma kopi luwak di hidung, Kei juga membawa kita berbincang dengan pemilik kafe yang cinta bahasa Indonesia, atau sekadar duduk melihat kapal-kapal bergerak di Sungai Elbe. Sehabis menikmati kopi hangat di Hamburg, kita terbang ke selatan menuju Australia untuk belajar tentang peluang beasiswa. Kali ini pemandu kita adalah Nana Arlina dengan kisah jelajah dunianya. Turut berbagi pengalaman dan petunjuk jitu adalah Marlistya Citraningrum yang bahkan mengulas lika-liku mengejar beasiswa sampai menyebutkan dua merek jasa pengiriman internasional. Saat kembali mendarat di Tanah Air, kita langsung disambut acara kopdar dan Focus Group Discussion teman-teman Kompasianer Makassar yang rupanya sedang dipersiapkan untuk kanal regional. Irmansyah Rukka memaparkan kegiatan tersebut begitu mendalam sampai-sampai kita seakan ikut duduk di sofa De Luna Cafe itu. Melepas rindu, padahal setelah itu masih akan ada acara admin di Get Urbanized VI diKebayoran Lama Jakarta 23 September mendatang. Sambil duduk manis itu, bolehlah kita mengobrol lagi soal Telkomsel yang pailit bersama Sutomo Paguci atau fiksi manisnya Odi Salahuddin soal anak jalanan. Semoga suasana makin hangat dengan pertemuan ini, lagi.