Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

Cuplikan Awal: Buku Putih

Diperbarui: 13 Juli 2015   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BUKU PUTIH

Sorotan terarah ke gedung KPK. Enam lantai dengan sinar matahari barat menerpanya miring. Bunyi deru lalu lintas dari kejauhan.

1.INT. LOBI – SORE – LUKMAN, DEPUTI, ORANG GILA

Lukman, paruh baya dengan setelan rapi tanpa jas ataupun dasi. Lengannya kemejanya tergulung sampai ke siku. Di belakangnya, deputi dan seorang sekretaris sigap mengikuti. Kepatuhan yang wajar.

DEPUTI


Kita tidak bisa merahasiakan ini selamanya, Pak.

LUKMAN


Iya,saya mengerti. Tapi untuk saat ini tolong dirahasiakan dulu. (siap menelepon)

Pintu utama yang tak pernah tertutup masih sesak, namun orang-orang nampak menyingkir karena seseorang berpakaian lusuh dan tak terawat masuk tanpa alas kaki. Langkahnya terhuyung. Bibirnya basah karena air liurnya seperti meleleh. Beberapa kali memegang pecinya.

Orang gila menabrak dan menyergap lengan Lukman. Berhenti di situ. Matanya tajam, kalimatnya teratur.

ORANG GILA


Ada harta berharga di bawah gedung ini. Sebuah rahasia!

Lukman menatap heran. Telepon tak lagi menempel di telinganya. Ia lalu menatap dua pengawalnya bergantian, melihat sekeliling. Orang-orang sama herannya.

DEPUTI


Hati-hati, Pak. Mohon kasih jalan.

ORANG GILA


Kelak, akan terbongkar rahasia penting yang membuat gedung ini diperebutkan banyak orang. Anda ketua KPK. Waspadalah!

Dua petugas menyergap orang gila itu. Terseret mundur keluar, ia mengeluarkan teriakan berkali-kali. Meracau tentang rahasia, bawah tanah, dan ketua yang baru. Orang-orang heran dan berlalu.

2.INT. KABIN BELAKANG MOBIL – SORE - LUKMAN, DEPUTI

Pintu tertutup nyaris bersamaan. Lukman memastikan bawaannya lengkap. Sementara deputinya memeriksa keamanan standar. Jendela digedor-gedor dari luar. Kamera menempel di kaca. Mulut bergerak-gerak tapi tak terdengar apapun selain bunyi udara keluar dari lubang pendingin.

LUKMAN


Apa-apaan tadi itu?

DEPUTI


Hanya orang gila, Pak. Tidak perlu dipikirkan.

LUKMAN


Dia menyebut-nyebut soal rahasia.

DEPUTI


(Berdeham, tersenyum)

LUKMAN


Apa maksudnya itu?

DEPUTI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline