Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

Password*

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (gfi.com)

[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="Ilustrasi (gfi.com)"][/caption] **

Alya kesal. Entah bagaimana awalnya, ia hanya berdua terjebak di dalam lift yang macet itu. Bersama Dimas, cowok yang dibencinya.

Alya mengomel entah kepada siapa. Kepada Dimas ia tak sedikitpun menyapa. Tapi cowok itu tahu diri dan senyum saja. Tombol darurat sudah dipencet tujuh kali.

Dua jam saling diam, akhirnya Dimas mengeluarkan komputer tabletnya, menyodorkan kepada Alya. Cowok itu berusaha membuka pintu, sementara tablet dipegang Alya.

“Apa passwordnya?” Layar belum terbuka.

Dimas tersenyum. “U-N-T-U-K-M-U-A-L-Y-A,” jawabnya.

Heran, lalu perempuan itu akhirnya tersipu malu. Alya tak menyangka. Betapa Dimas menyukainya sedalam itu. Mereka dibebaskan pukul tiga, tapi Alya jadi ingin lebih lama.

============

*Nah, yang ini akhirnya tepat 10o kata. He he ....

Hasil latihan fiksi kilat  lainnya:

Polisi Lajang

Tiga Hari Mencari Teladan

Jelang Pernikahan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline