Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

24 Jam, 196 Dongeng, 1 Tujuan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (4.bp.blogspot.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi (4.bp.blogspot.com)"][/caption] Tak mudah memang mengakui, apalagi mencari-cari kekurangan kita sebagai generasi penerus bangsa. Semakin seringnya kedaulatan bangsa kita digunjingkan miring oleh orang-orangnya sendiri, sejatinya adalah tamparan bagi kita yang sebelumnya (mungkin) belum berbuat apa-apa untuk menguatkannya. Di Kompasiana, setelah puluhan ribu anggota terdaftar, sebagian kecil di antaranya berhasil membuktikan seseuatu. Memang tidak serta-merta mengembalikan kedaulatan bangsa, tapi setidaknya membuka mata bahwa ada banyak hal yang perlu diperhatikan di sini. Kali ini, mereka memilih dongeng Nusantara sebagai bahan yang dibagikan dan diperhatikan. Parade Dongeng Anak Nusantara yang berlangsung resmi selama 24 jam dari tanggal 23 hingga 24 April 2011 pukul 20:00 WIB berhasil mempublikasikan sedikitnya 196 dongeng anak. Jumlah itu bisa saja masih kurang, jika kita membayangkan sebuah perubahan yang jauh lebih besar. Akan tetapi, kerja keras beberapa orang Kompasianer yang menjadi penggagas acara ini patut diapresiasi lebih. Tidak semua orang mampu memikirkan kelemahan bangsa, dan mengajak orang untuk merombak jalan keluarnya. Di tangan mereka, Indonesia melalui sebuah media sosial kembali dibangunkan untuk memperkuat mata rantai khazanah dongeng Nusantara yang hampir putus dalam dekade-dekade terakhir. Hal ini sekaligus menjadi peringatan bagi kita sebagai bangsa bahwa tidak seharusnya kita menjadi penguat kedaulatan bangsa hanya pada saat kekuatan itu mulai direcoki pihak asing. Latah, kalau istilah masa kininya. Kita sebenarnya bisa memulai penguatan kedaulatan bangsa kita dari melakukan hal-hal yang menjadi kesenangan kita, termasuk menulis di blog. Selama 24 jam itu, sungguh terasa keakraban yang jauh lebih hangat dari biasanya. Benar-benar nampak kepedulian dari sejumlah kawan yang aktif menulis, mengomentari, atau sekedar membaca. Ada juga yang lebih senang memberikan kritik pedas kepada perhelatan ini, itu wajar. Dinamika yang terbentuk selama satu hari dan satu malam ternyata membawa banyak kekuatan positif, terutama yang menunjukkan bahwa siapa kita sebenarnya, dan apa tujuan kita. Bicara tujuan, sejak awal tak pernah ada yang muluk-muluk. Bukan insentif, popularitas sesaat, apalagi pamer karya. Orang-orang yang terlibat di dalam kegiatan dongeng anak nusantara bukan "yang terpilih", akan tetapi "yang memilih". Ya, 180 orang lebih peserta acara ini memilih untuk terlibat dalam pelestarian dongeng anak Nusantara. Jadi kalau demikian, tidaklah menjadi eksklusif jika terlibat dalam kegiatan ini. Ini hanya masalah pilihan. Kita memilih untuk apa, dan mereka memilih untuk apa. Tentunya acara ini digariskan memiliki tindak lanjut. Apapun bentuknya, siapapun yang menyelenggarakan. Yang jelas, kebersamaan yang didapatkan di acara apapun di Kompasiana semakin membenarkan slogan frasa indah dengan font putih di atas itu: sharing, connecting. Semoga semua keceriaan ini menjadi awal yang baik bagi rangkaian kesuksesan yang digagas melalui indera, dirangkai melalui kata, dan dibagi melalui Kompasiana. Kita sudah semakin dekat dengan tujuan besar itu. Terima kasih semuanya. _______________ Yogyakarta, 25 April 2011 Afandi Sido




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline