Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

Apple Masih yang Paling Dikagumi, Google Bantu Jepang

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

130037933261724654

[caption id="attachment_96678" align="aligncenter" width="640" caption="Logo dan Slogan Apple (peoplemeetme.com)"][/caption]

Perusahaan teknologi digital Apple kembali dinobatkan sebagai Perusahaan yang Paling Dikagumi di Dunia (World's Most Admired Company) pada tahun 2011 ini, bersaing dengan perusahaan mesin pencari Google yang berada di urutan kedua.

Ini adalah keempat kalinya Apple ditempatkan pada posisi puncak dari 50 perusahaan yang menjadi objek survey kepuasan publik yang diterbitkan oleh majalah Fortune tersebut. Dengan skor rata-rata 8,16 dalam skala 1 hingga 10, Apple dianggap pantas menjadi idola nomor satu masyarakat pecinta digital di dunia karena keberaniannya mengambil langkah-langkah inovasi yang "berbeda" serta gerakan-gerakan pelopor yang mewarnai kesuksesannya pada 2010 hingga awal 2011 ini.

Diluncurkannya iPad yang pada awalnya banyak disorot pesaingnya kemudian membalikkan keadaan dengan memenuhi permintaan pasar yang tinggi terutama di Asia hingga diluncurkannya generasi lanjutan iPad 2 menjadi salah satu kekuatan Apple dalam menambah batang grafik peningkatan kekaguman publik. Di samping itu, simpati atas ketangguhan sang pendiri Steve Jobs dalam perjuangan menghadapi penyakit kankernya sembari tetap menjaga stabilitas pemasaran produk-produknya dianggap menjadi nilai tambah yang tidak dimiliki perusahaan-perusahaan lain.

Sebagaimana diketahui, pada awal Maret ini Apple berhasil memperkenalkan iPad 2 ke pasaran dunia dengan respon yang luas biasa. Ditambah lagi, diluncurkannya produk iPhone 4 yang masih kuat dalam persaingan pasar ponsel pintar menegaskan bahwa Apple masih kuat sebagai pemimpin produk gadget dunia.

Menyusul Apple adalah raja mesin pencari dunia saat ini, Google.

Perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin ini masih banyak dikagumi masyarakat teknologi dunia dengan skor 8,02. Kemampuan Google melakukan ekspansi layanan dari mesin pencari hingga sistem operasi, termasuk langkah monumentalnya membeli YouTube beberapa tahun lalu membuatnya sebagai perusahaan yang tidak mau hanyut dalam arus yang stagnan.

Data terbaru mengungkapkan bahwa sistem operasi Android Google digunakan pada piranti keras baru sejumlah 10 juta setiap bulannya, dan diprediksi jumlahnya akan terus meledak pada 2011 ini. Selain keunggulan produk-produknya, rumor yang menyebutkan bahwa CEO Google Eric Schmidt yang memimpin perusahaan sejak 2001 akan meletakkan jabatannya pada April mendatang, membuat optimisme tersendiri bagi pasar. Pasalnya, calon pengganti Schmidt tidak lain adalah Larry Page, salah satu pendiri perusahaan itu yang sebelumnya pernah menduduki jabatan yang sama.

Inovasi terbaru Google yang kembali diterbitkan untuk bencana gempa dan Tsunami Jepang, yaitu Person Finder akan menjadi salah satu pusat perhatian masyarakat digital, dan jelas akan menambah keunggulan moral Google di mata dunia.

[caption id="" align="aligncenter" width="475" caption="Tampilan Person Finder Google untuk Tsunami Jepang"]

Tampilan Person Finder Google untuk Tsunami Jepang

[/caption]

Google Person Finder adalah produk yang diluncurkan untuk merespon keadaan-keadaan krisis di seluruh bagian dunia, dengan fokus layanan orang hilang maupun laporan orang yang ditemukan selama bencana. Produk ini pertama kali diperkenalkan Google pada tragedi gempa Haiti, Januari 2010 lalu dan diluncurkan kembali untuk beberapa bencana baru-baru ini, termasuk gempa di Christchurch, Selandia Baru. Saat ini, Google Person Finder diintegrasikan dalam situs Crisis Response Page yang juga menyediakan fitur peta, berita terbaru, dan data korban serta organisasi-organisasi sukarelawan yang bisa dihubungi. Keseluruhan layanan terbaru untuk Jepang ini diluncurkan Google satu jam pasca bencana. Untuk merealisasikannya, Google mempekerjakan sejumlah teknisi yang tergabung dalam tim dengan sepakat menambah jam kerja mereka sebanyak 20% dari waktu normal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline