Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

Assange Diekstradisi ke Swedia

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Julian Assange di depan pengadilan Belmarsh Magistrates Court London, 24/2/2011.

[caption id="" align="aligncenter" width="621" caption="Julian Assange saat memberikan keterangan kepada pers di depan pengadilan Belmarsh Magistrates, London 24/2/2011. (Reuters: Stefan Wermuth)"][/caption] Pendiri Wikileaks Julian Assange, yang sempat menggegerkan dunia karena mempublikasikan ribuan kawat diplomatik rahasia yang membawa beberapa negara dan tokoh ternama, akhirnya diekstradisi ke Swedia setelah pengadilan tinggi Inggris mengeluarkan keputusan terkait kelanjutan kasusnya, Kamis (24/2/2011). "Saya memerintahkan Tuan Assange untuk diekstradisi ke Swedia." kata ketua majelis hakim Howard Riddle dalam sebuah pernyataan pers di Pengadilan Belmarsh Magistrates London seusai persidangan. Tim pengacara Assange langsung bereaksi dengan menyiapkan rencana strategis untuk menindaklanjuti keputusan Pengadilan Tinggi London mengingat proses pengadilan kasus klien mereka masih jauh dari akhir. Untuk sementara Assange tidak berstatus tahanan setelah membayar uang jaminan dan disetujui pengadilan. Riddle menolak pendapat Assange yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan mendapatkan pelayanan yang baik di Swedia dan mengatakan  bahwa ekstradisi tidak akan mengurangi hak azasi manusia yang dimiliki terdakwa. Assange yang mengenakan setelan jas panjang hitam dengan dasi dan syal berwarna kelabu menanggapi dingin keputusan pengadilan tersebut. "Tidak ada pertimbangan sama sekali dalam seluruh proses pengambilan keputusan dan penyusunan delik tuduhan yang dilayangkan kepada saya." katanya saat konferensi pers di depan ratusan pendukungnya. Ia juga masih yakin bahwa Amerika Serikat selalu menekan Inggris, Swedia dan juga media dalam setiap keputusan perkara dirinya selama ini. Ia kemudian mengangkat jempol mengakhiri pernyataannya yang disambut riuh tepuk tangan dan seru dukungan dari para pendukungnya. Sementara itu lebih lanjut tim pengacara Assange menyalahkan Perdana Menteri Swedia Fredrik Reinfeldt yang mereka anggap telah membentuk opini publik Swedia secara negatif yang menyudutkan posisi klien mereka sebagai "musuh nomor wahid." WikiLeaks menggemparkan publik dan media dunia tahun lalu ketika mengumumkan setidaknya 250.000 kawat diplomatik pemerintah AS, membongkar rahasia-rahasia yang selama ini terselubung dalam proses diplomasi mereka, seperti fakta yang mengungkap bahwa beberapa petinggi Arab Saudi memaksa militer AS untuk melakukan aksi militer melawan Iran. Pemerintah AS kemudian mencari perkara apa yang bisa ditimpakan secara legal atas Assange. Assange lalu menganggap bahwa hukuman ekstradisi ke Swedia ini merupakan satu bentuk upaya batu loncatan untuk menggiring dirinya dihukum di Amerika, walaupun para pakar hukum menegaskan hal itu tidak akan bisa terjadi kecuali pemerintah Inggris mengizinkan. Sumber: Reuters.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline