Lihat ke Halaman Asli

Fandi Sido

TERVERIFIKASI

Lintai

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lintai namanya.

Ia biasa bermain di bawah pohon beringin.

Ayunan kayu yang dibuatkan mendiang pamannya masih selalu ia rawat.

Beberapa kali tali serabut kelapanya ia ganti dan ia sambung.

Pernah suatu ketika ia mengikatnya dengan renda roknya.

Ia pernah diceritakan untuk menulis namanya di balok kayu ayunannya itu,

agar ia bisa kembali melihatnya jika sudah dewasa.

Lintai tak pandai bersolek.

Ia hanya mudah tersenyum.

Itulah juga yang menjadikannya bidadari dari balik lensa kacamata pemuda tampan itu.


Lintai tak pandai menari.

Ia hanya anggun berjalan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline