[caption id="attachment_79413" align="alignright" width="298" caption="Roy Suryo/Admin (Kompas.com/Dhoni Setiyawan)"][/caption] Roy Suryo, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat untuk Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta diminta mundur oleh para konstituennya di Bantul. Menurut mereka, selama isu RUUK Keistimewaan Yogyakarta digodok pemerintah dengan segala kontroversinya, anggota DPR RI yang juga ahli telematika itu hanya diam saja dan terkesan tidak peduli dengan aspirasi masyarakat di daerah pemilihannya, terutama di Kabupaten Bantul. Sulistyo, Ketua Paguyuban Dukuh Bantul sebagaimana dilansir Harian Kedaulatan Rakyat (10/12), mengaku selama ini belum mendapatkan respon positif dari para anggota legislatif asal DIY yang saat ini duduk di Senayan terkait pembahasan RUUK DIY. "Kami sangat mengapresiasi pilihan GBPH Prabukusumo untuk mundur dari posisi Ketua Partai Demokrat di Yogyakarta. Itu adalah bentuk keberpihakan kepada masyarakat." tandasnya. Mereka juga menyayangkan kurangnya ruang komunikasi yang terbentuk oleh para legislatif Senayan kepada masyarakat DIY. Padahal, menurutnya lagi, esensi pengesahan UU Keistimewaan Yogyakarta harus bersumber dari pendapat masyarakat DIY itu sendiri. Sulistyo juga berpendapat bahwa apa yang dilakukan Roy Suryo saat ini dengan sikap "diam"-nya adalah kecenderungan mencari aman. Saat ditanyai langsung, katanya lagi, Roy Suryo justru membantah hal itu dan mengaku sudah mengawal aspirasi dengan baik di legislatif. Roy Suryo mengaku lebih bertanggungjawab menyelesaikan masalah-masalah terkait foto atau video artis daripada RUUK. Mendapati jawaban anggota DPR RI semacam itu, masyarakat Bantul geram karena menganggap perwakilannya tidak membuktikan dukungan apa-apa. Padahal, menurut mereka bentuk dukungan konkret seperti pengunduran diri dari DPR akan menjadi shock therapy bagi pemerintah. Selain Roy Suryo, Agus Bastian, anggota DPR RI yang juga berasal dari Dapil DIY diminta untuk mundur atas alasan yang sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H