Hai, Pak JK. Apa kabarnya hari ini? Kami seseungguhnya tak benar tahu dimana dan sedang apa Bapak JK sekarang. Tapi sampai saat ini Alhamdulillah kami selalu tahu bahwa Pak JK mengamati kami dari jauh dengan aktivitas-aktivitas organisasi mulianya -PALANG MERAH INDONESIA- yang sejak seminggu terakhir sudah menemani kami dalam melek dan tidur di Lereng Merapi. [caption id="attachment_303095" align="alignright" width="300" caption="bendera PMI di lereng Gunung (blontankpoer.blogsome.com)"][/caption] Terlepas dari melihat semua ini sebagai pemenuhan kewajiban sebuah organisasi sosial kebangsaan, kami masih bersyukur karena di sini kami tidak pernah dibiarkan sendiri. Mengevakuasi diri sendiri, mencari jalur aman sendiri, membawa ternak kami ke tempat aman sendiri, dan mengadu sendiri. Tidak. Ada Palang Merah Indonesia di sini. Kami tahu bahwa kami tidak dibiarkan menunggu hingga bencana gunung meletus itu terjadi. Itulah yang paling membuat kami bahagia di tengah-tengah rasa cemas menunggu semuanya. Pak JK, melalui Bapak kami hendak menyampaikan pesan untuk negarawan di sana, kami sadar bahwa kami seringkali memprotes dan menghujat. Namun pada kenyataannya kami juga masih melihat bentuk pertolongan negara seperti ini, antara kami dan gunung kami, melalui orang-orang yang berseragam dan berbendera kembang warna merah putih ini. Kami sadar bahwa ada banyak sekali bantuan yang entah dari mana asalnya, siapa saja penyumbangnya, kami tidak pernah tahu betul. Pak JK, di barak pengungsian ini ada banyak penggemar Bapak. Ada juga beberapa yang pada saat pemilu lalu enggan mencoblos foto Bapak yang tersenyum itu. Bahkan di sini ada yang setia dengan kaos partai ini-itunya, dan bukan "partai" Bapak. Tapi dari mata mereka nampak bahwa kami akan bahagia sekali kalau Bapak mau menjenguk kami di sini atau sekedar menyampaikan salam, seperti yang seting Bapak lakukan di hari-hari lalu. Kami sudah sering diberi tahu oleh petugas-petugas PMI di sini bahwa Bapak JK titip salam, namun tetap saja kami merasa ada yang kurang. Kami ingin melihat senyum tulus Pak JK sekali lagi sebagai orang yang kami percaya. Itulah Bapak, sarat dengan kepedulian terhadap Rakyat kecil, bukan untuk membangun citra (karena memang sekarang itu sudah tidak perlu) tapi untuk menyempurnakan amalan Bapak sebagai Kepala keluarga dan Ketua Organisasi Sosial. Padahal kami tahu Bapak sendiri lahir di tanah seberang. Tapi entah mengapa terkadang kami merasa Bapak JK dibutuhkan di sini oleh kami. Di lereng Merapi sini banyak anak kecil, Pak kalau Bapak JK kepingin tahu. Lansia juga tidak sedikit. Kami bukannya mau berharap lebih, tapi dukungan moral dan semangat pasti akan bisa memberi kami kekuatan lebih untuk tetap yakin pada kuasa Tuhan. Kami masih menunggu.... Semoga bencana tidak terjadi. Kami kangen Pak JK. [caption id="attachment_303103" align="aligncenter" width="150" caption="Jusuf Kalla, Ketua PMI (antaranews.com melalui Google)"][/caption] [Catatan dari Sleman, dalam keadaan "awas" Merapi]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H