Lihat ke Halaman Asli

Afsal Muhammad

Penulis, Jurnalis, Web Developer

Kultur Toxic Jadi Akar Masalah Perundungan di Tempat Kerja

Diperbarui: 30 Oktober 2024   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, perundungan di tempat kerja bukanlah hal yang baru, tapi seharusnya juga tidak normal. 

Di balik pintu-pintu kantor yang tampak profesional, sering kali ada budaya kerja toxic yang memperburuk kondisi mental karyawan. 

Sayangnya, perundungan di tempat kerja kerap menjadi hal yang diabaikan perusahaan, padahal efeknya besar, baik bagi individu maupun perusahaan secara keseluruhan.

Mengapa Perundungan Terjadi?

Pertama, penting untuk memahami kenapa perundungan di tempat kerja bisa terjadi. 

Sering kali, ini bermula dari sikap atasan atau rekan kerja yang lebih senior yang merasa berkuasa, sehingga menganggap tindakan negatif sebagai sesuatu yang lumrah. 

Mereka merasa punya hak untuk mem-bully, mengkritik secara berlebihan, atau bahkan merendahkan orang lain karena merasa lebih hebat atau berpengalaman. 

Pola pikir inilah yang bikin suasana kerja jadi enggak nyaman.

Selain itu, dalam budaya perusahaan yang toxic, sering kali tidak ada regulasi atau tindakan nyata untuk menangani perundungan.

Alhasil, karyawan merasa perundungan dianggap wajar atau, parahnya, "bagian dari pekerjaan". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline