Lihat ke Halaman Asli

Afsal Muhammad

Penulis, Jurnalis, Web Developer

Saya Sarjana, tapi Pendidikan Informal Membuat Karier Saya Melesat Jauh

Diperbarui: 24 Juli 2024   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pelatihan online (Freepik/TIRACHARDZ)

Menjadi seorang sarjana adalah impian semua orang. Tetapi, jauh dari apa yang sudah saya pikirkan sebelumnya, pendidikan informal lebih membantu perkembangan karir saya ketimbang kuliah selama empat tahun.

Pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia. Baik formal maupun informal memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing.

Bagi saya, keduanya saling melengkapi, dan mampu meningkatkan potensi seseorang.

Setelah menjalani kuliah selama empat tahun, saya disadarkan oleh pekerjaan saya sendiri, bahwa hanya 30 persen dari apa yang saya pelajari di kampus berpengaruh pada karir. Sisanya, adalah apa yang saya pelajari di pendidikan informal.

Banyak Skill yang Tak Diajarkan di Kampus

Menjadi wartawan adalah cita-cita saya sejak kecil. Dan, saya berhasil mewujudkannya setelah lulus SMA.

Bagaimana bisa?

Ketika duduk di bangku SMA, saya sering ikut diklat jurnalistik yang diadakan oleh ekstrakurikuler saya.

Dengan kata lain, ada pendidikan informal yang melekat di institusi pendidikan formal.

Tetapi, lantas saya pun masuk kuliah sambil bekerja di kelas karyawan. Pikiran saya saat itu adalah kalau tidak kuliah, maka saya tidak akan jadi apa-apa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline