Lihat ke Halaman Asli

Afsal Muhammad

Penulis, Jurnalis, Web Developer

Hobi Mancing Juga Punya Masa Depan Cerah

Diperbarui: 14 November 2021   22:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hobi mancing biasanya punya stereotip tersendiri, yaitu hanya dimiliki oleh orang yang kurang kerjaan dan suka buang-buang waktu. Tapi, stereotip itu harusnya jangan digeneralisasi kepada semua kaum pemancing mania. Sebab, ternyata hobi itu punya masa depan yang cerah juga.

Buat orang yang nggak punya hobi mancing memang bisa saja berkata bahwa kegiatan itu cuma buang waktu. Tapi, buat para penggemar mancing di seantero Nusantara, pergi ke danau, memancing seharian, bisa menjadi sarana untuk berkarya. Nggak percaya? Baca sampe abis!

Buat para pemancing mania, kamu bisa berkarya dengan hobi mancing kamu dengan cara membuka toko pancing. Selain bisa mendapatkan cuan, kamu pun bisa mengukir nama baik seseorang yang punya hobi mancing. Akhirnya, tetanggamu yang julid itu akan menarik ulang kata-kata hinaan menjadi, "Hebat, ya. Hobi mancingnya bisa berguna,"

Nah, mungkin kita semua tahu bahwa motivator-motivator yang biasa muncul di feeds instagram atau televisi suka ngomong kalau berkarya itu bisa diawali dengan hobi yang kita miliki. Nah, hobi mancing ya karyanya membuat toko pancing. Modalnya dari mana? Ya, kerja, nabung, baru bisa buka usaha kecil-kecilan!

Contoh Orang Sukses dari Hobi Memancing

Kalau kamu nanya contoh orang yang punya hobi mancing tapi sukses, ya ada! Namanya Adi Prambudi, ia itu lulusan Fakultas Teknik Informatika dari universtias swasta yang ada di Yogyakarta. Dia punya hobi mancing di Waduk Sermo, Kulon Progo, tapi sukses juga dengan toko pancing yang ia bangun.

Toko pancing itu ia bangun setelah lulus kuliah, loh. Bahkan, cuan yang dihasilkan oleh Mas Adi ini nggak main-main, walaupun nggak sebesar orang yang berinvestasi Bitcoin. Dalam sebulan, ia bisa mendapat omzet sebesar Rp25-Rp30 juta. Sekarang, toko pancing Mas Adi itu sudah ada di mana-mana. Gila, kan!

Eits, tapi jangan tergiur dengan cerita sukses orang lain, bos! Kita perlu paham juga bahwa di balik suksesnya orang lain pasti ada susahnya, ada gagalnya, bahkan ada bangkrutnya. Makanya, mental juga perlu dipupuk. Tapi, saya sangat percaya dengan orang yang punya hobi mancing, karena punya taraf kesabaran melebihi manusia pada umumnya. hihihi.

Kembali ke modal, kalau terbentur dengan modal ketika membangun usaha. Aduh, zaman sekarang sudah serba mudah, hyung! Sosmed sudah banyak, e-Commerce apalagi. Kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk membuat toko online dan menjadikannya laku di pasaran. Apalagi komunitas pemancing sekarang itu buaanyaak!

Dengan menggunakan teknologi, usaha yang dibangun nggak cuma akan menggaet sektor lokal saja. Bahkan, bisa nasional. Apalagi kalau sudah menjadi langganan para pemancing profesional, pasti akan banyak direview di mana-mana, atau bahkan diliput media.

Kalau emang pengen bangun toko alat pancing. Tetap, harus menerapkan strategi ekonominya dulu, biar laku. Kalau ujug-ujug bangun toko alat pancing, nggak merhatiin lokasi, meriset pasar, dan lain sebagainya. Paling dua bulan udah bangkrut. Makanya, tetap saja kita harus belajar supaya apa yang dibangun bisa sesuai ekspektasi.

Intinya, sebelum bangun toko alat pancing, bikin analisis dulu. Supaya apa yang sudah dibangun itu bisa sesuai. Nggak asal bangun dan nggak asal buka toko. Kalau gitu caranya ya anak SD juga bisa, ambil layangan jatuh lalu dijual, tapi nggak mikirin siapa yang mau beli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline