Pemilihan Umum (Pilpres) tahun 2024 telah menjadi sorotan bagi banyak warga Indonesia, termasuk saya sendiri. Berbeda dengan pengalaman sebelumnya, kali ini saya merasa lebih antusias dan terlibat secara aktif dalam menyimak perkembangan politik di negeri ini.
Menyaksikan debat antar calon presiden, membandingan visi dan misi, hingga pemantauan kampanye melalui media sosial, semua menjadi bagian dari rutinitas harian yang saya lakukan menjelang Pilpres.
Sebelumnya, politik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang membosankan, kaku, dan jauh dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda seperti saya. Namun, Pilpres tahun ini membawa angin segar dalam cara mensosialisasikan politik kepada masyarakat, khususnya generasi Z.
Para pasangan calon presiden seolah bersaing dan merancang strategi kampanye yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah pendekatan yang diambil oleh para calon presiden dalam kampanye mereka. Mereka tidak lagi terjebak dalam cara-cara jadul yang kurang relevan bagi generasi muda. Meskipun praktik mainstream seperti pembagian sembako masih ada, namun para calon presiden lebih fokus pada pendekatan yang lebih kreatif dan interaktif.
Seperti mengadakan diskusi terbuka dengan masyarakat, interaksi langsung dengan pemilih potensial, dan konten-konten menarik di media sosial menjadi kunci dalam kampanye mereka.
Pendekatan ini tidak hanya menarik perhatian Gen Z, tetapi juga memberikan pengalaman baru bagi mereka yang sebelumnya tidak begitu tertarik atau peduli terhadap politik termasuk saya sebelumnya.
Sebagai contoh, model kampanye yang menekankan pada ruang diskusi dengan masyarakat memberikan kesempatan bagi pemilih untuk merasakan bahwa politik adalah bagian dari kehidupan sehari-hari yang dapat diakses dan dinikmati oleh semua orang.
Dengan adanya ruang diskusi terbuka, kita semakin memahami pentingnya peran pemimpin dalam menjalin hubungan yang baik dengan rakyatnya. Kita menyadari bahwa seorang pemimpin yang baik adalah mereka yang terbuka untuk mendengarkan, berbicara, dan memberikan kebebasan kepada masyarakatnya dalam memberikan kritik terhadap pemerintah tanpa rasa khawatir.
Kampanye politik yang riang gembira ini memberikan dorongan positif bagi partisipasi politik Gen Z. Mereka merasa lebih termotivasi untuk terlibat dalam proses politik, menyuarakan pendapat mereka, dan turut membangun masa depan negara.