Lihat ke Halaman Asli

Afry Anti Umaeroh

Content Writer

Menutup E-Commerce = Mengatasi Sepinya Pasar Konvensional?

Diperbarui: 16 Oktober 2023   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/mikaylabinar.com 

Beberapa waktu yang lalu, media tengah dihebohkan oleh para pedagang di pasar Tanah Abang yang melakukan protes kepada pemerintah untuk melakukan penutupan kepada platform belanja online TikTok Shop lantaran pasar menjadi sepi pengunjung.

TikTok Shop lantas resmi ditutup pada Rabu (4/10/2023), pukul 17.00 WIB lalu. Penutupan tersebut dilakukan lantaran TikTok Shop dinilai tidak menjalankan perannya sebagai social media, melainkan sebagai social commerce.

Pemerintah secara tegas meminta TikTok agar mengikuti peraturan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 untuk memisahkan antara platform social commerce dan social media.

Baca juga: TikTok: Hiburan dan Belanja dalam Satu Aplikasi

Pasar konvensional dan TikTok Shop

Keduanya merupakan realitas yang berbeda dalam dunia perbelanjaan, persaingan para pebisnis dalam menarik perhatian konsumen menjadi semakin ketat.

Pasar konvensional atau tradisional, yang mencakup toko-toko fisik seperti pasar, toko pakaian, dan toko makanan, telah menjadi bagian integral dalam kehidupan kita selama bertahun-tahun. 

Adanya fenomena TikTok Shop merupakan representasi terbaru dari e-commerce yang mengandalkan pada daya tarik media sosial.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan e-commerce, semakin banyak orang beralih dengan berbelanja secara online. Di platform sosial TikTok, pengguna dapat menjual berbagai produk melalui video yang dikemas dengan konten yang menarik.

Di samping toko-toko offline yang harus berjuang dengan keberadaan TikTok Shop dan platform e-commerce lainnya, di sisi lain, ini memperumit persaingan di antara pelaku e-commerce.

Baca juga: Fenomena TikTok Shop: Manfaat dan Potensi Ancaman Bagi UMKM di Indonesia

Perlukah TikTok Shop Ditutup?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline