Lihat ke Halaman Asli

Afrodita Anya

Mahasiswa

Komunikasi Persuasif dalam Pidato Presiden Jokowi di Sidang bersama DPD-DPR RI 2019

Diperbarui: 18 September 2024   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Bersama DPD-DPR RI  2019 bisa dibilang sangat persuasif tergantung  konteks dan audiensnya. Hal ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap persuasif suatu pidato. Presiden Jokowi selalu menekankan visi pembangunan jangka panjang, antara lain infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan pemerataan ekonomi. Mengkomunikasikan visi yang jelas membantu para audiens untuk memahami arah yang dituju oleh pemerintah. Jika visi ini disajikan dengan baik, maka masyarakat akan berempati dan lebih bersedia mendukung kebijakan yang diusulkan.

Dalam pidatonya, Jokowi sering menggunakan data dan fakta yang relevan untuk mendukung argumennya. Misalnya, ia mungkin menyebutkan statistik tentang pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan, atau peningkatan akses pendidikan. Penyajian data yang konkret tidak hanya meningkatkan kredibilitas, tetapi juga memberikan bukti nyata bahwa pemerintah telah bekerja keras untuk mencapai target-target yang diinginkan.

Jokowi sering menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPR, DPD, dan masyarakat. Dalam pidato 2019, dia mengajak semua pihak untuk bersinergi demi mencapai tujuan bersama. Hal ini dapat membuat audiens merasa terlibat dan bertanggung jawab atas hasil yang ingin dicapai. Dengan mengedepankan semangat kebersamaan, ia membangun rasa persatuan dan mendorong partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat.

Salah satu fokus utama pidato tersebut adalah pembangunan infrastruktur. Jokowi menjelaskan berbagai proyek yang sedang berjalan dan dampaknya terhadap perekonomian. Dengan menggambarkan bagaimana infrastruktur yang baik dapat meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, ia berhasil meyakinkan audiens bahwa investasi di sektor ini sangat penting. Rencana pembangunan yang konkret dapat memberikan harapan dan keyakinan kepada masyarakat.Jokowi dikenal dengan gaya bicara yang sederhana dan langsung. Ia mampu menyampaikan pesan-pesannya tanpa menggunakan jargon yang rumit, sehingga dapat dipahami oleh berbagai kalangan. Bahasa yang mudah dipahami ini membantu audiens merasa lebih dekat dan mampu menangkap inti dari pesan yang disampaikan. Dalam pidato tersebut, Jokowi juga membahas isu-isu terkini seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan. Dengan menunjukkan bahwa pemerintah peka terhadap tantangan global dan lokal, ia berhasil menunjukkan bahwa kebijakan yang diusulkan tidak hanya relevan, tetapi juga proaktif. Ini memberikan keyakinan kepada audiens bahwa pemerintah memiliki rencana yang komprehensif untuk menghadapi tantangan yang ada.

Pidato Presiden Jokowi mencerminkan prinsip komunikasi persuasif dengan efektif. Ia menyampaikan visi pembangunan yang jelas dan konkret, mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi mencapai tujuan bersama. Penggunaan data dan fakta yang relevan meningkatkan kredibilitas argumennya, sementara penekanan pada proyek infrastruktur memberikan gambaran nyata tentang manfaat kebijakan. Gaya bahasa yang sederhana dan langsung membuat pesannya mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Selain itu, respons terhadap isu terkini menunjukkan bahwa pemerintah peka terhadap tantangan masyarakat. Semua elemen ini menjadikan pidato Jokowi persuasif, menarik dukungan audiens untuk program-program pemerintah yang diusulkan.

Secara keseluruhan, Presiden Jokowi berhasil menerapkan prinsip-prinsip komunikasi persuasif dalam pidatonya. Melalui penyampaian visi yang jelas, penggunaan data yang mendukung, ajakan kolaborasi, penekanan pada proyek nyata, gaya bahasa yang sederhana, dan respons terhadap isu terkini, ia mampu menarik perhatian audiens dan membangun dukungan untuk kebijakan pemerintah. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan masyarakat, tetapi juga memperkuat legitimasi dan kredibilitas pemerintah di mata publik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline