Lihat ke Halaman Asli

Secangkir Kopi di Pasar Ie Leubeu

Diperbarui: 16 November 2016   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

~Secangkir Kopi Pagi di Pasar Ie Leubeu~

Riuhnya pasar Ie Leubeu pada pagi hari membanguni semua penduduk wilayah pesisir. Pasar itu banyak didatangi oleh pendatang dari luar. Mereka pada umumnya membeli ikan segar yang baru saja dibawa pulang oleh para nelayan dari laut. Setiap pagi para nelayan menjual hasil tangkapannya ke pasar ie leubeu. Berbagai jenis ikan ada di sana. Begitu pula halnya dengan ibu-ibu penjual sayur, setelah membelinya dari para petani mereka pagi-paginya menjulanya ke pasar tersebut.

Kejayaan pasar tradisional itu mengingatkan kita akan sejarah zaman dulu, ketika para saudagar dari luar seperti warga Cina, Hindia masih menduduki wilayah pesisir itu. mereka menginjakkan kakinya sampai ke kuala Gigieng dan Sigli, kemahsyuran pasar Ie Leubeu bahkan terngiang sampai ke luar negeri. Kini pasar Ie leubeu dengan bangunan seadanya masih mampu mendenyutkan nadi-nadi ekonomi wilayah perdaganganya.

Pagi ini harum aroma nasi gurih memikatku untuk singgah disana, lagi pula seorang kakek yang mengenalku, bertopi koboy menyapa.  

“Kapiyoeh lei hay,” sambil tersenyum ramah kakek itu mendekatiku.

“kapuwoe campli urumoh dua boh,” ujarnya kemudian.

“Got neuboeh laju,” mengingat harga cabai yang begitu mahal aku pun menerima tawarannya.

Ternyata setiap pagi kakek itu juga sangat bersemangat menjual barang dagangannya di pasar Ie Leubeu. Meskipun sianya sudah lanjut kakek itu terlihat agresif.

 Di seputaran kedai-kedai yang masih berdinding papan, warung kopi berderetan. Minuman kopi kental itu sangat diminati, telor kocok yang dicampur teh juga tak kalah bandinganya. Rak-rak makanan seperti nasi, mie caluek, putu, berjejer rapi, meja-meja penjaja makanan seperti kue-kue tersusun rapat. Suara remix disco Aceh menggema memenuhi ruangan.

Dari pasar ikan, suara para ibu-ibu riuh membahana, mereka ada yang menjual dan membeli ikan-ikan segar dan murah, ada pula diantara ibu-ibu yang membeli ikan disana dan menjualnya ke wilayah pegunungan seperti ke Tangse dan Geumpang.  Sementara dari pasar sayur berbagai jenis tanaman sayur dan buah-buahan memenuhi ruang pasar. Anak ayam yang sudah di gincu berciut-ciut pun di dalam keranjang, tukang pandai dan tukang obat tak henti-hentinya memanggil pembeli, sedangkan para mugee sibuk memasok ikannya dalam keranjang rotan untuk dijual keliling kampung. Semua jenis barang dagangan melengkapi kebutuhan pasar Ie Leubeu.

Di jalan para pengendara tidak bisa lewat. Para Polisi, guru, dan pejabat pemerintahan penting lainnya biasanya subuh-subuh belanja ke pasar tersebut. Atau sekedar sarapan bersama layaknya pengantin baru. Sekumpulan para komunitas pun sama mereka bertandang kesana beramai-ramai, komunitas sepeda onthel Gari Awak awai pada minggu pagi sudah menjadi pelanggan tetap berkunjung kesana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline