Pelayanan publik menjadi tolak ukur keberhasilan suatu pemerintahan. Pelayanan publik yang adil dapat dipertanggung jawabkan dengan menghasilkan kepercayaan publik yang positif. Hal ini memberikan trobosan baru bagi Pemerintah Kota Surabaya, terkait kemacetan dan membludaknya transportasi pribadi sehingga terciptalah sebuah Inovasi baru yaitu Suroboyo Bis.
Dengan pemesanan yang dapat dilakukan melalui Aplikasi GOBIS (Golek Bis) sehingga dapat mengetahui baik rute Bis maupun potongan harga ketika ada suatu event di Kota Surabaya. Maka dari itu, pengoprasian Suroboyo bis merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan di Surabaya.
Kehadiran Suroboyo Bis sendiri menimbulkan antusias masyarakat karena, fasilitas yang didapatkan lebih baik dibandingkan dengan bus antar kota dan tidak perlu memakai uang cukup membayar dengan sampah plastik. Dengan 10 gelas plastik air mineral ukuran 600 ml atau 3 botol plastik air minum ukuran 1,5 L sebagai ganti tiket naik Bis.
Apalagi disediakan fasilitas menabung sampah di bank sampah ataupun bisa langsung ke halte terakhir dari rute perjalanan bus. Setelah ditabung, akan disediakan kartu setor sampah yang bisa digunakan pula sebagai tiket naik bus. Tujuan dari Suroboyo Bus ini untuk mengurangi kemacetan di Kota Surabaya sekaligus mengurangi sampah plastik (secara khusus botol plastik).
secara umum pengguna suroboyo bus berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa, dengan rentang usia terbanyak antara 20 sampai 35 tahun. Sedangkan untuk penghasilan per bulan dari pengguna berkisar antara Rp1.000.000 -- Rp2.500.000 dengan pengeluaran untuk biaya transportasi per bulan sebesar Rp300.000 -- Rp1.000.000. Alasan mereka memilih menggunakan Suroboyo Bus karena di anggap lebih hemat biaya perjalanan, dengan tujuan penggunaan untuk pergi ke tempat kerja
