Lihat ke Halaman Asli

Ayah Mamah

Diperbarui: 1 Desember 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada rumah di wajah ayah
Ada ranjang di peluk mamah
Anak menarung selayang limpah
Memapak tanah di atas rimba

Rantau nasib dan takdir meruah
Seumpama tanggul yang terbelah
Tunggu aku besar singgah bersahaja
Terpupuk dari doa ayah dan mamah

Pulang kembali pada apa yang disebut rumah
Tempat berlindung dari segala senda
Aku lahir berkah terpapah cinta
Semoga baik diberi segala bahagia

Ayah
Mamah
Mamah
Mamah

Kalau aku belum jadi apa di dunia
Kasihi-lah aku seluas semesta
Kasihi-lah aku dengan banyak rasa
Dan hidupilah jiwaku yang lelah

Lalu bangkit aku dimanja ayah mamah
Mendekap sayang di teluk Dewata
Rengkuh bunga di pelabuhan senja
Hidupku terhempas gembira raya

Terpelihara aku tercerahkan mulia
Ayah mamah bermahkota terpuja
Sandang cahaya terhindar asa
Semoga ayah mamah panjang umur dan bahagia.

2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline