Lihat ke Halaman Asli

Sekumpulan yang Patah

Diperbarui: 30 November 2024   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisiku
Diketik pekik perasaan sedih
Dan hasratku memangku masa lampau
Kalau seumpama habis waktuku maka tergelitik
bersama para penyair yang mati

Tajam mata kami memandang-pandang dunia
Tapi patah berantakan oleh karena cinta
Di sini para penyair tertawa menyedihkan

Puisiku mengharum duka dan rindu
Barangkali kalian mencium jua?
Karena kelopak kata jatuh berima
Apatah ini betul?
Dunia seorang penyair menghamba sendu

Bukan, bukan maksud berenang dalam roman
Puisiku penuh tatap dan ratap
Sedang aku?
Sekumpulan yang patah dengan cinta.

2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline