Lihat ke Halaman Asli

Terikat Angan

Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tidur seperti biasa
Tadinya terasa sangat biasa
Sebelum aroma di bantal dan guling tercium;
Aroma dirimu yang melekat dan pekat
Menembus hidung besarku
Menjalar ke dinding hatiku
Lalu merobek jantungku.

Perasaan ini terjebak di antara:
Apa pun yang pernah kaukatakan.
Namun mengapa menyakitkan
sudah berlalu dan lepas
Tapi terikat erat dalam angan-angan.

Sial.

2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline