Lihat ke Halaman Asli

Peraga

Diperbarui: 14 Oktober 2023   09:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah lama sejak layar terkembang
Mengembara ke antah-berantah
Tapi mengapa akhir dari lekuk seni
Hanya kembali mengulang dalam perige

Yang murni tercacah lambat-laun tanpa ombak
Sebagai dewala penghidupan kini
Ke mana kita tuju arah pada mimpi
Kenapa jadi semasa kanak lagi
Surutkah sungai imaji
(manusia)
Atau memang sudahkah segala manuskrip
Tercatat di dalam tablet tartaria

Fragmen-fragmen yang kenal bentuk
Seolah terkutuk sebagai kalimat kuno
Asal-muasal harus diukur dengan poligraf!
Inilah yang paling alami disuguli
Dari penemuan jati diri
Para yang berketemuan melesat berketentangan

Inilah kisah akhir musim seni
Yang sudah berkalang tanah di dunia ini.

Jakarta. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline