Lihat ke Halaman Asli

Yang Berdetak Merana

Diperbarui: 18 April 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Betapa sangsinya  awan hitam

Dalam malam 

Mengukir garis-garis mendung

Sebab memperhati seseorang duduk merenung

Tiada kini lagi disangsikannya

Kilat-kilat berperang merona

Di depan matanya kosong

Seperti dunia dilihat hanyalah

kesepian yang sombong

Apa yang paling menyeramkan

dalam hujan gemuruh berkilatan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline