merendamu dalam senyum
merajutmu dengan segenap jiwa
merangkaimu sebelum mata terpejam
menyebutmu dalam baris tak terhingga
menintamu dengan simfoni hati
melukismu sebelum detak itu berhenti
dipenghujung waktu
ketika aku akan pergi menuju entah
menelusuri peradaban-peradaban usang
mencari titik tak bergeming
masihkah mu terpatri dalam ku?
06-08-2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H