Lihat ke Halaman Asli

Pergaulan Bebas Merusak Masa Depanmu

Diperbarui: 16 September 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber Kabarsumbawa.com

Pergaulan bebas merujuk pada hubungan sosial yang kurang terikat pada norma-norma atau aturan yang biasanya membatasi interaksi sosial, seperti aturan kesopanan, moral, atau etika. Konsep ini seringkali dikaitkan dengan perilaku yang dianggap menyimpang atau tidak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, seperti hubungan seksual di luar nikah, penyalahgunaan narkoba, atau perilaku tidak bertanggung jawab lainnya.

Banyak orang yang terkena pergaulan bebas terutama kalangan remaja yang kini merajalela,Bahakan anak SD yang usia nya masih sangat dini kehidupannya sudah rusak karena akibat merokok dan sudah menggunakan narkoba entah itu ajakan teman atau kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.

Semakin berkembang zaman banyak yang menormalisasikan pergaulan bebas jelas-jelas itu hal yang menyimpang dan wajib di hindari.Bahakan teman pun kadang mengajak kita untuk menggunakan narkoba "lu gak keren kalau gak ngerokok dan mabok" lebih baik tidak merasa keren dengan cara merusak diri sendiri.Sekecil apapun yang di lakukan jika itu tidak baik maka akan membawa dampak yang besar pada diri sendiri dan sekitarnya.

Dampak Negatif:

  1. Risiko Kesehatan: Pergaulan bebas yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan risiko kesehatan, seperti penularan penyakit menular seksual dan masalah kesehatan mental akibat perilaku berisiko.
  2. Dampak Sosial: Meskipun kebebasan individu penting, pergaulan bebas dapat memicu konflik sosial dan memperburuk ketidaksetaraan jika norma-norma sosial dan etika tidak dihormati.

Kesimpulan

Pergaulan bebas adalah fenomena kompleks dengan dampak yang bervariasi. Memahami baik sisi positif maupun negatif dari pergaulan bebas, serta bagaimana hal ini dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya dan sosial, adalah kunci untuk mengelola dan mengoptimalkan pengaruhnya. Dengan pendekatan yang seimbang dan edukatif, masyarakat dapat memanfaatkan kebebasan individu sambil menjaga kesehatan dan keharmonisan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline