Lihat ke Halaman Asli

Afriska Ambarita

Senang membaca dan suka menulis

Brush with Danger - Ilmu Bela Diri yang Menyelamatkan

Diperbarui: 24 November 2015   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Datang ke Amerika sebagai imigran gelap tentulah sangat tidak nyaman. Selain harus hidup menggelandang, hidup juga penuh dengan ketakutan. Itulah yang dialami dua kakak beradik Alice Qiang dan Ken Qiang yang meninggalkan negara dan ayahnya demi mencari hidup yang lebih baik. Dengan hanya berbekal lukisan dan uang yang sangat minim mereka menuju Amerika dengan naik kontainer bersama dengan imigran gelap lainnya. Saat tiba di Amerika, kontainer dibuka saat hari sudah gelap untuk menghindari razia polisi.

Saat pintu kontainer dibuka, maka satu persatu imigran tersebut berhamburan ke kegelapan untuk mencari kehidupan masing-masing. Bingung dengan daerah baru, Ken dan Alice tampak ragu menentukan arah. Akhirnya mereka memilih ke arah kiri yang kebenaran teman satu perjalanan mereka sedang dirampas barang bawannya. Berbekal bela diri wushu serta rasa empati, Alice dan KEn berusaha mengambil kembali harta milik teman mereka.

Gagal mendapatkan tas yang telah dipegang, perampok tersebut malah menarik barang yang dibawa oleh Ken. Kejar-kejaran pun kembali berlangsung, tapi berhubung si perampok lebih menguasai medan Alice dan Ken pun kehilangan jejak. Perampok itu berhasil mengambil semua uang yang mereka bawa.

Kehilangan uang dan kelaparan membuat Ken nekad meminta roti yang dibuang di tempat sampah. Sempat ragu namun akhirnya Alice menikmati juga roti tersebut dan kebenaran didekat mereka mengambil roti ada pasar tradisionall. Alice dan Ken menggelar lukisan Alice (kebenaran Ayah Alice dan Ken memiliki galery penjualan lukisan tiruan). Sambil menunggu peminat, Ken yang terlihat bosan mulai mempraktekkan ilmu bela diri dan mengajak Alice yang tampak ogah-ogahan. Tetapi akhirnya atraksi mereka berdua justru menarik perhatian pengunjung yang kemudian memberikan sumbangan.

Hampir bersamaan dengan kedatangan Alice dan Ken di kota tersebut, ditemukan mayat seorang wanita cantik di tepi pantai. Polisi dan detektif berusaha mencari tahu identitas korban.

Berkat ilmu bela diri, Alice dan Ken juga menyelamatkan Ibu Elizabeth seorang pemilik restoran dari serangan perampok. Karena merasa tertolong, Ibu Elizabeth berusha menawarkan Alice dan Ken untuk tinggal di rumahnya tetapi ditolak oleh Alice. Tidak jauh dari pasar ada sebuah galeri lukisan yang dijaga oleh Pak Justus Sullivan. Saat berkunjung ke pasar tradisional tersebut, beliau tertarik dengan lukisan-lukisan Alice. Pak Justus membawa Alice dan Ken ke gallery dan sekaligus menawarkan tinggal di rumahnya karena Pak Justus mengetaui kedatangan Alice dan Ken tanpa prosedur resmi.

Pak Justus memiliki rumah yang sangat besar dengan home teater dan ruang lukis yang jarang digunakan. Akhirnya Alice dan Ken menerima tawaran Pak Justus apalagi Pak Justus juga menjanjikan dokumen buat Alice dan Ken dan juga buat ayah mereka. Ketika membuka-buka persediaan cat, Alice menemukan sebuah foto wanita cantik dan menempelkannya di dinding. Seorang detektif menemukan petunjuk ada cat yang sangat jarang digunakan di jari mayat wanita yang ditemukan di tepi pantai. Lalu mencoba mencari informasi ke toko cat paling lengkap di kota itu.

Bertepatan dengan kedatangan Detektif bernama Pak Thomson, Alice sedang mencari cat yang sama dengan yang dicari Pak Thomson. Melihat hasil lukisan Alice yang sempurna, maka Pak Justus meminta Alice meniru lukisan Van Gogh. Sempat menolak karena bertentangan dengan hati nurani sekaligus mendapat firasat buruk tapi akhirnya atas saran Ibu Elizabeth Alice menyanggupi untuk meniru lukisan tersebut.

Untuk mengalihkan perhatian Ken dan agar tidak selalu berada disamping Alice, Pak Justus sengaja membawa Ken ke tempat gym untuk latihan tinju. Berhubung Ken memang memiliki ilmu bela diri, maka Ken tidak mengalami kesulitan bahkan saat disuruh bertanding melawan orang yang jauh lebih besar darinya. Bahkan Ken memenangkan pertandingan tersebut dan mendapat upah yang membuat Ken ketagihan untuk bertanding lagi.

Malam penyerahan lukisan ke klien, Pak Justus meminta ke pemilik gym agar Ken diusahakan bertanding terus sampai lupa waktu. Alice dapat meniru lukisan Van Gogh hampir sempurna dan Pak Justus dapat menjualnya seharga USD 21,000 dan memberi upah kepada Alice sebesar USD 1,800

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline