Lihat ke Halaman Asli

Afrina Allama Amalina

Mahasiswa Universitas Airlangga

Anabul Aman, Liburan Nyaman: Mengintip Layanan Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga

Diperbarui: 22 Desember 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Memelihara hewan seperti kucing dan anjing menjadi sebuah tren di Indonesia. Menurut data MarkWide Research tahun 2024, kepemilikan hewan peliharaan di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dan diperkirakan akan terus naik. Tren ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan dan kesejahteraan hewan.

Hewan kesayangan sering kali dijuluki oleh pet lovers sebagai anak bulu (anabul). Banyak pet lovers memperlakukan anabul layaknya teman, bahkan keluarga. Tak jarang, pemilik anabul merawat hewan kesayangannya dengan berkonsultasi pada dokter hewan ketika anabulnya sakit.

Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Airlangga (RSHP Unair) menawarkan beberapa layanan untuk pemilik anabul, antara lain poliklinik, IGD 24 jam, dan house call untuk Kota Surabaya dan sekitarnya. Pemilik anabul tak perlu khawatir mengenai privasi mereka karena seluruh informasi pemilik dan kondisi dari anabul akan dirahasiakan.

Tidak semua hewan dapat ditangani di RSHP Unair. Dari wawancara dengan salah seorang dokter hewan jaga di RSHP Unair, drh. Abihilal Zikra Taim menyatakan RSHP Unair menangani hewan peliharaan (pet), hewan eksotis (exotic pet), dan hewan air (aquatic animal). Hewan-hewan liar (wild animal) ditangani melalui kerja sama dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Komunikasi menjadi hal yang sangat penting bagi para dokter hewan di RSHP Unair. Dokter hewan tentunya tidak hanya berinteraksi dengan hewan, tetapi juga dengan pemilik hewan. Pemilik anabul sering kali merasa cemas dan panik ketika melihat kondisi anabulnya yang lemas. Peran komunikasi dokter hewan menjadi sangat penting untuk menenangkan pasien.

Menurut drh. Taim, profesi dokter hewan adalah seni. Setiap dokter hewan memiliki gaya yang berbeda dalam menyampaikan informasi kepada pasien. Profesi ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam menghadapi beberapa kesulitan. Salah satu kesulitan yang sering dialami oleh dokter hewan adalah tekanan dari pasien dan tuntutan pasien untuk memenuhi keinginan pasien.

Banyak pemilik anabul yang merasa lebih memahami hewan kesayangannya daripada dokter hewan. Beberapa dari karakter pasien seperti ini memiliki sifat keras kepala dan cenderung tidak mendengarkan nasihat dokter. Dalam menangani pasien yang demikian, dokter hewan akan merujuk pada klinik dokter hewan lain yang sekiranya lebih memuaskan pemilik anabul.

"Profesi dokter hewan itu seni. Setiap dokter hewan praktisi punya style sendiri. Butuh banyak sabar buat hadapi pasien yang suka ngeyel. Kalau ketemu pasien yang ngeyel, kita rujuk ke klinik lain saja. Keputusan pengobatan kita serahkan ke pasien itu sendiri," ungkap drh. Taim dalam wawancara, Rabu (23/10/2024).

Menjelang libur hari Natal dan tahun baru 2025, RSHP Unair menyediakan layanan titip sehat bagi pemilik hewan. Hewan yang dititipkan akan ditempatkan di ruangan berpendingin untuk menjaga suhu tubuh hewan. Jika diperlukan, hewan yang dititipkan akan diawasi selama 24 jam secara bergiliran oleh dokter muda yang menjalani co-ass di RSHP. Terdapat fasilitas exercise atau jalan-jalan pagi dan sore khusus anjing karena anjing aktif bergerak dan cenderung lebih patuh dari hewan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline